BANTENRAYA.COM – Meski makanan-makanan luar negeri atau dikenal dengan istilah western food saat ini sangat diminati masyarakat Indonesia, terutama di kalangan anak muda, tetapi tidak sedikit kuliner lokal yang terus bertahan dengan cita rasa khas di Kota Cilegon.
Salah satunya sate bebek Cibeber khas Kota Cilegon yang masih menjadi favorit semua kalangan termasuk anak muda.
Di tengah ekspansi western food, sate bebek Cibeber ternyata tetap memiliki penggemarnya sendiri dan masih tetap eksis sampai sekarang.
Hal ini membuktikan, kuliner lokal lebih memanjakan lidah daripada makanan yang cepat saji.
Baca Juga: 3 Tempat Makan Seblak Enak di Cilegon, Harga Terjangkau Dijamin Ketagihan
Ada rumah makan ‘Cindelaras’, ada sate bebek ‘Banyu ‘Mili’, sate bebek ‘Mang Wahid’ sate bebek ‘H Syafei’, sate bebek ‘Teh Ratna’, dan lain-lain.
Dengan banyaknya warung sate bebek Cibeber menjadi bukti bahwa makanan ini banyak diminati.
Sate bebek Cibeber ini mempunyai rasa khas yang sangat berbeda dengan sate-sate yang lain.
Walaupun tanpa diberi bumbu saja, sate bebek Cibeber sudah terasa enak untuk dimakan.
Baca Juga: Begini Cara Nonton Film Agak Laen Full Movie dan Kualitas HD, Lucu Banget!
Ada kesan kenyal, manis dan gurih, serta aroma wangi, sekalipun sate baru diangkat dari perapian.
Selain punya rasa yang khas, sate bebek Cibeber pun memiliki resep yang khusus, terutama saat mengolah bebek.
Ritual khusus dalam mengolah bebek yaitu perendaman daging bebek dengan bumbu selama satu hari.
Perendaman seperti ini memberi rasa khas pada sate bebek Cibeber.
Baca Juga: Rekomendasi Hotel Bintang 4 untuk Staycation di Kabupaten Cilacap, Tarif Dibawah Rp 500 Ribu
Sayangnya, sate bebek Cibeber ini tidak bisa kalian temui saat pagi hari.
Sebab, sate bebek Cibeber ini lebih enak disantap saat siang atau malam hari.
Di rumah makan atau restoran, sate bebek Cibeber dibandrol sekitar Rp 30.000,00 satu porsi.
Di warung atau kedai pinggir jalan, sate bebek Cibeber dihargai sekitar Rp 22.000,00 per porsi.
Baca Juga: Spesial Hari Pers Nasional 2024, PWI Pandeglang Gelar Doa Bersama
Ini menunjukkan bahwa harga lebih ditentukan oleh nuansa bukan rasa.***