BANTENRAYA.COM – Puluhan warga Desa Bendungan, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Lebak, memprotes pelaksanaan proyek Tol Serang-Panimbang Seksi II di desa setempat.
Pasalnya, proyek strategis nasional tersebut sudah mulai dirasakan dampak buruknya seperti lahan warga yang sering terendam, jalan lingkungan rusak, hingga pencemaran udara.
Atas kondisi ini, warga Desa Bendungan melayangkan protes ke PT WIKA dan Pemdes Bendungan sekaligus menuntut ganti rugi kerusakan lahan.
Seperti dikatakan Medi warga Kampung Malangnengah, Desa Bendungan, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Lebak, semenjak ada proyek tol, lahan dan peswahan warga yang berdekatan dengan proyek kena imbas terutama saat turun hujan.
Baca Juga: Perumahan Bukit Cilegon Asri Siapkan Hadiah Sepeda Motor Bagi Pembeli Kios
“Sekarang banyak sawah, kebun, dan kolam ikan kebanjiran karena pembuangan airnya tertutup tanah tol,” kata Medi, Rabu 7 Februari 2024.
Medi mengatakan, awalnya warga tidak protes dengan adanya pembangunan tol terlebih ada banyak warga yang mendapat uang ganti rugi pembebesan. Namun menurutnya, pelaksana proyek terkesan mengabaikan lingkungan sekitar.
“Kini malah banyak warga yang sudah tidak bisa menggarap kebunnya karena banjir atau rusak karena tanahnya digali. Pembudidaya ikan juga kehilangan mata pencaharian karena kolamnya banjir,” jelasnya.
Warga Desa Bendungan lainnya Luki Lukman membenarkan jika pelaksanaan pembangunan Tol Serpan Seksi II terkesan abai dengan lingkungan. Hal yang memberatkan warga kata Luki adalah banyak lahan yang terendam karena pelaksana proyek tidak menyediakan drainase.
Baca Juga: 5 Contoh Pidato Isra Miraj 2024 Singkat, Cocok Dijadikan Referensi saat Lomba
“Wajar kalau warga protes dan menuntut ganti rugi. Sawah dan kebun merupakan mata pencaharian utama mereka namun sekarang rusak. Kami harap pemerintah tidak mengorbankan warga untuk proyek ini,” harapnya. **