BANTENRAYA.COM – Warga Lingkungan Kemalaka, Kelurahan Panggung Jati, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, mengeluhkan sampah liar yang berada di lingkungannya.
Selain menimbulkan bau menyengat, keberadaan sampah liar membuat pemandangan tak nyaman.
Warga Kemalaka meminta agar sampah-sampah liar yang berada di lingkungannya segera dibersihkan.
Baca Juga: Sudah 6 Bulan Harga Beras Naik Terus, Warga Kragilan Kabupaten Serang Berebut di Operasi Pasar
Hal itu terungkap dalam acara Musyawarah Rencana Pembangunan Kelurahan (Musrenbangkel) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Serang 2025 di Aula Kelurahan Panggung Jati, Kecamatan Taktakan, Kota Serang.
Ketua RT 01 Lingkungan Kemalaka, Jayadi mengatakan, sampah liar di lingkungannya membuat warganya resah, karena menyebabkan polusi lingkungan.
“Tolong Pak Lurah sampah di Lingkungan Kemalaka diangkut dan dibersihkan. Kalau sudah numpuk baunya gak ketolongan. Kasihan warga kami pada ngaduh ke saya,” ujarnya.
Baca Juga: 111 Lembaga Ajukan Anggaran Hibah ke Pemkot Cilegon, Ditotal Setidaknya Butuh Rp87 Miliar
Ia menuturkan, tumpukan sampah liar di lingkungannya dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Kami menduga pelakunya bukan warga kami. Sebab warga Kemalaka membuang sampahnya di TPS yang selanjutnya diambil oleh petugas sampah,” tutur dia.
Jayadi berharap Pemkot Serang harus turun tangan mengatasi persoalan sampah liar di Lingkungan Kemalaka.
“Kami mohon Pemerintah Kelurahan harus mencari jalan keluarnya, bagaimana caranya sampah liar ini hilang dari lingkungan kami,” jelasnya.
Baca Juga: Langsung Bisa! Cara Menggunakan Flipside Instagram, Bagikan Momen Privat Hanya untuk Orang Terdekat
Lurah Panggung Jati Jaenuri mengatakan, sampah liar di wilayahnya merupakan kiriman dari warga luar Kelurahan Panggung Jati.
“Buang sampah sambil jalan di tanah orang. Yang buang bukan orang sini. Orang luar. Kalau warga saya sudah maksimal karena kalau untuk warga Panggung Jati semua udah petugas sampah pake motor gede. Setiap bulan Rp 12 ribu per KK,” katanya.
Jaenuri menyebutkan, titik sampah liar di wilayahnya terdapat beberapa titik, hanya saja sudah dilakukan pengangkutan.
Baca Juga: XL Poin Jadi Program Unggulan XL di 2024, Reward Menarik Menanti Pelanggan Setia
Pengangutan sampah dilakukan oleh warga secara gotong royong bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang.
“Kalau di jalan sudah beres dipagar semua dibersihin. Di jembatan sudah. Di depan SMPN 6 sudah beres. Malah timbul lagi di depan kantor jalan baru itu. Di belakang,” ungkap dia.
Jaenuri mengaku pihaknya akan menutup lahan yang kerap dijadikan tempat pembuangan sampah liar oleh oknum tidak bertanggungjawab.
Baca Juga: 4 Hotel Bintang Tiga di Kota Serang dengan Tarif Menginap Mulai Rp 200 Ribu
“Paling nanti dipagar karena nggak enak sama yang punya tanah marah-marah. Nggak sehat baunya namanya juga sampah,” tuturnya.
Caranya paling gotong royong kembali saya dengan warga. Paling kasih warning atau spanduk,” akunya.
Sebelumnya, kata Jaenuri, pihaknya melakukan sayembara untuk menangkap pelaku pembuang sampah liar di wilayahnya.
“Tahun kemarin saya jengkel. Sayembara siapa yang bisa nangkap buang sampah dikasih Rp 500 ribu. Akhirnya kapok,” kata Jaenuri.
Baca Juga: Anggota Geng Motor Sadis di Kota Cilegon Dibekuk, Tebas Tangan Korban Sampai Putus Saat Beraksi
Selain usulan penanganan sampah liar, lanjut dia, warganya pun mengusulkan pembangunan drainase, pemagaran kuburan, dan jalan paving blok.
“Mudah-mudahan usulan warga kami direalisasikan tahun depan,” harap dia. ***