BANTENRAYA.COM – Pemerintah Kota atau Pemkot Serang akan memanfaatkan lahan sawah seluas 376 hektare yang berada di Kelurahan Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen, Kota Serang.
Pemanfaatan lahan sawah seluas 376 hektare tersebut, lantaran Pemkot Serang berencana membentuk Badan Usaha Milik Daerah atau BUMD Aneka Usaha.
Rencana pemanfaatan lahan sawah seluas 376 hektare tersebut terungkap saat Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional atau Bapanas Nyoto Suwignyo meninjau lahan sawah seluas 376 hektare di Kelurahan Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Jumat 12 Januari 2024.
Penjabat atau Pj Walikota Serang Yedi Rahmat bersama Asisten Daerah (Asda) II Kota Serang Yudi Suryadi, Staf Ahli Walikota Serang Alpedi, dan Kepala DKPPP Kota Serang Sony August.
Baca Juga: Pemkot Tangerang Gelar Turnamen Bulutangkis dengan Hadiah Total Puluhan Juta Rupiah dan Beasiswa Kuliah
Yedi Rahmat mengatakan, Pihaknya mengundang Bapanas untuk meminta arahan langsung terkait lahan sawah seluas 376 hektare.
“Jadi tujuannya pertama, saya mohon arahan terkait dengan ada aset seluas 376 hektare di kita, yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Ke depan mau bikin BUMD,” ujar Yedi Rahmat.
Yedi Rahmat menuturkan, kajian pembentukan BUMD sudah dilakukan.
“Jadi kami mengundang kawan-kawan dari Direktorat Jenderal Bidang Keuangan Daerah untuk memberikan analisis agar percepatan pembuatan BUMD Aneka Usaha,” tuturnya.
Baca Juga: Truk Terigu Sundul Truk Pasir hingga Terjun Masuk Jurang di JLS Kota Cilegon, Satu Sopir Terjepit
Disingung soal target pembentukan BUMD Aneka Usaha, Yedi Rahmat mengaku pihaknya akan berkoordinasi lagi dengan pemerintah pusat.
“Harus kita koordinasi dulu dengan Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah. Nanti pas ke sini kita infokan ke teman-teman. Tapi upaya kita sudah siap. Pokoknya 2024 ini kita sudah mengundang rapat-rapat untuk penyelesaian,” tandasnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan atau DKPPP Kota Serang Sony August menjelaskan, BUMD Aneka Usaha untuk ketahanan pangan.
Baca Juga: Realme 12 Pro Dirilis, Cek Keunggulannya
“Jadi kita menahan bagaimana caranya masyarakat di Kota Serang ini ketahanan pangan ini terjaga,” kata Sony August.
Diharapkan dengan adanya BUMD Aneka Usaha, produksi padi di Kota Serang semakin bertambah banyak, karena produksi terus melonjak.
“Dari mulai hulu sampai dengan hilir produksinya itu adalah dikelola oleh BUMD. Sehingga hasil dari produksi padi ini tidak keluar kota. Tidak keluar daerah tetap diproses di daerah kita sendiri,” jelas dia.
Selama ini, kata Sony August, para petani di Kota Serang masih liar menjual hasil panen padinya.
Baca Juga: Realme Meluncurkan Ponsel Terbaru 12 Pro, Pesaingnya Tertinggal Jauh?
“Jadi tergantung dari si para petani dia mau jual ke mana. Dan para petani kan ingin sejahtera juga. Di mana harganya meningkat ya di situ dia jual,” kata Sony August.
Namun bila sudah ada BUMD Aneka Usaha, lanjut dia, para petani yang berada di hulu sampai hilir harus menjual ke BUMD.
“Kita mengharapkan BUMD ini adalah ketahanan pangan dulu di kita.
Jadi kita harus dijual di area daerah kota dulu Kota Serang,” jelas dia.
“Jadi iya karena kan hilirnya sudah disiapkan. Hilir dia menjual sudah siap. Dengan harganya pun kondisinya harga yang sesuai. Itu yang harus kita jaga,” pungkasnya.
Baca Juga: UMKM di Kabupaten Pandeglang Diminta Merambah ke E-commerce
Asda II Kota Serang Yudi Suryadi mengatakan, kajian pembentukan BUMD Aneka Usaha sudah ada hanya tinggal analisis keuangan.
“Kajian sudah ada tinggal analisis keuangan. Tadinya di perubahan. Tapi pada waktu kita dorong kita keterbatasan anggaran,” kata Yudi Suryadi.
Termasuk juga kata Yudi Suryadi, untuk naskah akademisnya sudah masuk di Bappeda.
“Jadi tinggal kita mengundang rapat kawan-kawan Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah,” jelas dia.
Baca Juga: Pemkab Pandeglang Bangun 4 Ruas Jalan dengan Anggaran Rp 36 Miliar, Ternyata Sosok Ini yang Memerjuangkan
Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas Nyoto Suwignyo mengatakan, kunjungannya ke Kota Serang untuk meninjau lahan sawah seluas 376 hektare.
“Kita ke sini sebenarnya mau melihat apakah ini mempunyai prospek untuk melakukan transformasi pangan di Kota Serang,” kata Nyoto.
“Jangan-jangan ini yang paling bagus nanti ketemunya hasil kajian Pak Pj Walikota Serang. Oh sebaiknya nanti menjadi smart city. Jadi ini sawahnya mau dibangun dengan skema begini. Tapi karena masih dalam proses saya gak boleh menyampaikan karena masih dibahas oleh Pemkot Serang,” tandas dia. ***