BANTENRAYA.COM – Partai Demokrat Kota Cilegon bakal ‘peras keringat’ untuk meraih 1 kursi di daerah pemilihan (dapil) Gerogol-Pulo Merak yang disebut sebagai dapil neraka.
Hal ini mengingat, Partai Demokrat Cilegon belum mempunyai keterwakilan di DPRD Kota Cilegon dari dapil tersebut.
Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Demokrat Cilegon Awab mengatakan, di dapil Gerogol-Pulo Merak Demokrat sama sekali tidak mempunyai keterwakilan.
Baca Juga: Bukan Jadi Pengusaha Atau Karyawan, Ini Cara untuk Cetak Milyarder dari Desa Kadubelang Pandeglang
“Saya akui di sana sangat berat sekali, dari tidak ada kursi menjadi ada kursi itu agak berat,” kata Awab kepada awak media, Jumat 22 Desember 2023.
Awab menjelaskan, untuk bisa meraih satu kursi di dapil Gerogol-Pulo Merak, pihaknya menyiapkan kader-kader terbaik.
Kader-kader terbaik itu, sambungnya, sudah siap untuk berhadapan caleg lain, terutama caleg dari petahana.
“Agak berat, tapi alhamdulillah itu ada keterwakilan Toto Liswanto, ada Haji Erwin, ada ketua partainya juga. Insya allah satu kursi di sana, siapa pun yang jadi tetap untuk Partai Demokrat,” ungkapnya.
Menurutnya, di Pemilu 2024 ini, Demokrat Cilegon tidak terlalu muluk-muluk soal target kursi di DPRD Cilegon.
Minimal, paparnya, Demokrat bisa mengamankan kursi yang sudah diraih pada Pemilu sebelumnya dan maksimalnya bisa dari target minimal tersebut.
Baca Juga: TAMAT! The Story of Park Marriage Contract Episode 11 dan 12: Spoiler dan Jadwal Tayang
“Harapan kami satu fraksi lewat lah ya. Siapapun yang menang, itu kader-kader kita,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pertimbangan DPC Partai Demokrat Kota Cilegon Rufazi Zahuri menyampaikan, saat ini seluruh kader terbaik Demokrat sudah menyosialisasikan secara masif dengan turun ke masyarakat.
Rufazi mengatakan, semua dapil di Kota Cilegon tidak bisa dipandang sebelah mata, terutama dapil Gerogol-Pulo Merak yang Demokrat belum punya keterwakilan sama sekali.
Baca Juga: Anies Baswedan Senggol Program Pembangunan Tol, Belum Ada Rasa Keadilan: Tidak Penting!
“Persaingan tidak ada yang dianggap mudah, tidak ada yang dianggap encer, sangat ketat. Itu menguras pemikiran kami sendiri sebagai pengurus partai dan para caleg,” ujar dia.
“Jadi semuanya dituntut bekerja keras, baik pengurus partai maupun para caleg,” pungkasnya. ***
 
			


















