CILEGON – Yayasan Bani Kesultanan Banten yang ada di Lingkungan Palas, Kelurahan Bendungan, Kota Cilegon patut diacungi jempol. Lembaga yang dipimpin oleh Ajat Sudrajat ini sudah satu tahun menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar dalam bentuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) khusus anak yatim dan berasal dari keluarga dhuafa.
Ajat mengatakan, kegiatan tersebut bermula dari kegiatan pengajian yang dilakukan sejak tahun 1995. Di tahun 15, pihaknya membangun yayasan, dan di tahun 2020 mulai membuka PAUD. “Awalnya pengajian, kemudian ke sini-ke sini rekan-rekan berinisiatif untuk membuat PAUD khusus untuk anak yatim dan dari keluarga dhuafa,” kata Ajat, Minggu (27/6).
PAUD tersebut kini memiliki tiga orang guru dan 13 siswa. “Sebenarnya banyak yang daftar ke untuk masuk PAUD, tapi kita tolak-tolakin. Yang orang-orang mampu kita tolak-tolakin karena ini khusus untuk yang yatim dan dhuafa,” kata Ajat.
Pihaknya melakukan survei untuk memastikan kriteria siswa yang diterima. “Semua pokoknya gratis. Dari pendaftaran, seragam, snack, makan siang, tas tempat minum, alat tulis, semua gratis. Serupiah pun enggak diminta,” kata dia.
Sampai saat ini, PAUD Kesultanan berjalan dengan mengandalkan dana dari Ajat pribadi serta sejumlah donatur yang merupakan kerabatnya. Ia tidak menolak jika ada pihak-pihak yang berbesar hati untuk turut membantu jalannya PAUD tersebut.
“Kita berharap anak-anak ke depan bisa terangkat derajatnya, dan menjadi anak yang berbakti kepada masyarakat, bangsa dan negara,” kata Ajat.
Eman Sulaiman, salah satu orangtua siswa PAUD Kesultanan mengapresiasi keberadaan lembaga tersebut. Kata Eman, meskipun gratis, kualitas pendidikan yang didapat anaknya tidak jauh berbeda dibandingkan dengan lembaga PAUD lainnya. “Sistem pengajaran cukup baik, dari sisi agama cukup kental, bagus dari cara menghafal surat-surat, dan ngajinya. Baca tulis menghitung ada, komplit,” kata dia.
Eman mengatakan, meski siswa yang ada tidak terlalu banyak, guru-guru tetap serius memberikan pengajaran dan aktif mengikuti karakter anak. “Guru-gurunya optimis dan memberikan motivasi kepada murid-muridnya,” kata Eman. (*/fikri)