SERANG, BANTEN RAYA – Stasiun Geofisika Klas 1 Tangerang mencatat telah terjadi 23 gempa bumi pada pekan pertama Januari atau awal tahun 2021. Angka itu naik 130 persen dibanding pekan sebelumnya atau pada pekan terakhir Desember 2020 yang hanya tercatat 10 kejadian.
BacaJuga
Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Geofisika Klas 1 Tangerang Urip Setiyono mengatakan, pihaknya mencatata aktivitas gempa bumi di Banten dan sekitarnya secara berkala. Dari data yang dihimpun telah terjadi 23 gempa bumi pada pekan pertama tahun 2021,, tepatnya pada 1 hingga 7 Januari.
“Ini lebih tinggi 130 persen frekuensi kejadiannya dengan periode 25 hingga 31 Desember 2020 yaitu 10 kejadian gempa bumi,” ujarnya, Minggu (10/1/2021)
Ia menjelaskan, adapun sebaran pusat gempa bumi atau episenter umumnya berada di laut. Itu terjadi pada zona pertemuan lempeng Indo-Australia dan Eurasia di bagian barat Provinsi Lampung, Selat Sunda hingga Jawa Barat.
Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo di bawah 3 dominan terjadi yaitu sebesar 61 persen atau 14 kejadian. Gempa bumi kekuatan magnitudo 3 hingga 5 sebesar 39 persen atau 9 kejadian. Sementara dengan kekuatan magnitudo 5 ke atas nihil atau nol kejadian.
“Berdasarkan kedalamannya, keseluruhan gempa bumi pada periode tersebut merupakan gempa bumi dangkal. Kedalamanya di bawah 60 kilometer,” katanya.
Dari 23 gempa bumi yang terjadi, kata Urip, ada satu yang guncangannya dirasakan masyarakat di Banten. Gempa itu terjadi pada Selasa (5/1/2021) pukul 22:13:08 WIB. Gempa bumi itu memiliki kekuatan kekuatan magnitudo 4,3 dan pusat gempa terletak pada koordinat 7.22 LS – 106.13 BT. Itu tepatnya berada di laut sekitar 34 km barat daya Kecamatan Bayah, Kabupaen Lebak dengan kedalaman 14 kilometer.
“Berdasarkan laporan, gempa bumi ini dirasakan III MMI atau terasa getaran seakan ada truk berlalu di wilayah Kecamatan Surade dan Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi, serta Panggarangan Kabupaten Lebak,” tuturnya. (dewa)
