BANTENRAYA.COM – Puluhan warga Desa Bangkonol, Kecamatan Koroncong meminta DPRD Pandeglang, menyetop kerja sama kiriman sampah dari Tangerang Selatan dan Kabupaten Serang ke TPA Bangkonol.
Pasalnya, warga tidak pernah dilibatkan dalam kerja sama pengelolaan sampah di TPA Bangkonol.
“Kami melihat di medsos (media sosial) ada pernyataan pemda sudah ada persetujuan kiriman sampah (ke TPS Bankonol) dari warga Bangkonol itu omon-omon,” kata Dede, warga Desa Bangkonol, saat audiensi dengan DPRD Pandeglang, Rabu 6 Agustus 2025.
Baca Juga: 200 Ribu Rumah di Banten Tidak Layak Huni, Yayasan Bahtera Maju Indonesia Bantu Perbaiki 40 Unit
“Kami tidak pernah diajak bicara sama siapapun,” katanya.
Dede mengatakan, pemerintah daerah jangan hanya mengambil keuntungan. Namun masyarakat yang terdampak dibiarkan dengan bau sampah yang menjadi penyakit.
“Pandeglang minim PAD, tapi jangan hanya ingin mendapatkan cuan, tapi mengabaikan hidup warga Bangkonol,” ujarnya.
Yaya, warga Bangkonol lainnya menuturkan, pemerintah daerah harus melibatkan masyarakat dalam pengelolaan sampah dari luar daerah. Jangan sampai warga Bangkonol menjadi terkena dampak.
Baca Juga: Izin Event Kebudayaan Internasional di Cilegon Sampai Mabes Polri, 1.180 Personel Keamanan Disiapkan
“Pejabat Pandeglang mah yang penting cuan. Cuan mah makanan cuanki. Tidak peduli kampung kami mah bau,” tuturnya.
Ahmad Yani, koordinator audiensi dengan DPRD mengatakan, kiriman sampah dari luar daerah berdampak negatif kepada warga.
Dia menuntut, pemerintah menerapkan sistem sanitary landfill sesuai dengan rekomendasi Kementerian Lingkungan Hidup, sebelum menerima kiriman sampah dari luar daerah.
Baca Juga: Omongan Timothy Ronald Ditepis, Orang Gym Ternyata Bisa Terhindar dari Alzheimer
“Intinya, persoalan sampah diselesaikan dengan tidak ada penambahan dari luar daerah, sebelum sanitary landfill diterapkan,” katanya.
Wakil Ketua DPRD Pandeglang, M Dadi Radjadi mengatakan, akan menindak lanjuti aspirasi warga Bangkonol.
Dia meminta, Pemerintah Daerah (Pemda) untuk melibatkan warga setempat dalam pengelolaan sampah kiriman dari luar daerah.
Baca Juga: Mural Anime One Piece Dilarang, Sekelompok Pemuda Lebih Memilih Gambar Tikus Berdasi
“Kami akan coba berkomunikasi dengan pemda. Intinya kerja sama sampah ini tidak ada sosialisasi kepada masyarakat,” tuturnya.
“Warga memberi masukan agar pengelolan sampah sesuai aturan yang ada, sehingga tidak memberikan dampak negatif,” terangnya. ***
















