BANTENRAYA.COM – Menjelang laga kedua Piala Asia 2023 menghadapi Vietnam, terdapat tiga kesalahan yang dilakukan oleh pelatih Shin Tae Young (STY) yang sebaiknya dihindari agar Timnas Indonesia meraih hasil lebih baik.
Pada pertandingan melawan Irak, beberapa keputusan yang diambil oleh STY dinilai merugikan Timnas Indonesia.
Keputusan-keputusan tersebut sebenarnya sudah pernah dilakukan STY dalam pertandingan melawan tim yang lebih lemah sebelumnya.
Baca Juga: 2 Bulan Tanam, Pj Walikota Serang Langsung Panen Bawang Merah yang Hasilnya Sampai 7 Ton
Namun, dalam pertandingan melawan Irak di Piala Asia 2023, keputusan tersebut tidak berhasil menembus pertahanan lawan.
Irak justru secara agresif melakukan pressing tinggi terhadap pertahanan Indonesia, mengakibatkan seringnya kecolongan dan membahayakan gawang Ernando Ari.
Berdasarkan informasi dari Bantenraya.com melalui kanal YouTube Garuda Space, berikut adalah tiga kesalahan STY yang perlu dihindari dalam menghadapi Vietnam di laga kedua Piala Asia 2023:
Baca Juga: MIRIS! Anak Kecil Tempelkan Alat Vital ke Bokong Wanita yang Tengah Shalat
Menyertakan Witan Sulaiman
Keputusan menarik keluar Kapten Timnas Indonesia, Asnawimangkualam, dan memasukkan Witan Sulaiman pada awal babak kedua dinilai sebagai kesalahan fatal.
Keberadaan Witan membuat Yakob Sayuri harus mundur mengisi pos wingback kanan yang ditinggalkan oleh Asnawi.
Baca Juga: Menahan Sakit Saat Jadi Juri X Factor, Vidi Aldiano Banjir Pujian Karena Profesionalitasnya
Sayangnya, Witan gagal memberikan dampak yang signifikan dan bahkan sering membuat kesempatan Timnas Indonesia hilang karena kerap melambatkan permainan.
Sebaliknya, ketika Yakob mengisi posisi tersebut, dia sering melakukan tusukan berbahaya.
Memainkan Pemain yang Minim Pengalaman
Baca Juga: Tak Sampai Rangkabsitung Doang! Pemprov Banten Sebut Rute KRL Bakal Diperpanjang Sampai Merak
Keputusan untuk menurunkan delapan pemain muda sebagai starter merupakan langkah yang patut dipertanyakan.
Hanya Jordi Ahmad, Yakob Sayuri, dan Asnawi Mangkualam yang berusia di atas 23 tahun, sementara sisanya berumur di bawah 22 tahun.
Pertaruhan seperti ini bisa menjadi beban besar mengingat kurangnya pengalaman para pemain tersebut dalam pertandingan sekelas Piala Asia.
Baca Juga: Atlet Kota Serang Bawa 4 Emas Dari Singapura International Singapore Waein Cup Taekwondo
Secara mentalitas dan pengalaman, mereka masih jauh tertinggal dari para pemain Irak.
Rafael Struick sebagai Ujung Tombak
Meskipun Timnas Indonesia memiliki sejumlah penyerang yang bisa diandalkan di lini serang, STY tetap memasang Rafael Struick sebagai ujung tombak sejak menit awal.
Baca Juga: Banyak Zona Blankspot di Banten, KPU Siapkan Opsi Balik Lagi ke Mekanisme Manual
Keputusan ini, yang sudah beberapa kali diulang oleh STY, membuat Rafael kesulitan memaksimalkan peluang di lini depan.
Mengingat usia Rafael yang masih muda dan lebih berposisi sebagai winger, Timnas Indonesia seharusnya mempertimbangkan opsi lain seperti Ramadan Sananta, yang memiliki kemampuan duel dan kekuatan lebih baik daripada Rafael.
Meski demikian, kita harus tetap mempercayai pelatih dan para pemain yang memiliki strategi khusus untuk mengatasi pertahanan lawan.***