BANTENRAYA.COM – Walikota Cilegon Helldy Agustian kaget dengan adanya Sekolah Dasar atau SD Negeri yang masih numpang di lahan orang.
Temuan itu, terungkap saat Walikota Cilegon Helldy Agustian menyambangi SD Negeri 1 Sukmajaya, Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Sukmajaya, Rabu 19 Oktober 2022.
Helldy Agustian baru tahu sudah hampir 40 tahun lebih SD Negeri 1 Sukmajaya menumpang ada di atas lahan milik perorangan.
Tidak hanya itu, kekagetan Helldy bertambah saat melihat infrastruktur lokal kelas yang masih minim.
Bahkan, dipergunakan secara bergantian oleh siswa untuk belajar pagi dan siang karena salah satu ruang kelas adabyang dijadikan kantor untuk para guru.
Dengan temuan itu, Helldy mangku langsung menghubungi Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Cilegon untuk bisa memberikan solusi terhadap infrastruktur yang minim.
Baca Juga: Sinopsis Preman Pensiun 7 Episode 3, 19 Oktober 2022: Saep Ajak Nyopet Remon, Pasar jadi Kacau
“Sebenarnya tidak masalah kalau orangnya masih mengizinkan. Tapi tentunya itu juga harus dicarikan bagaimana solusinya kedepan,” katanya.
“Misalnya coba akan dilihat apakah disini (Kelurahan Sukmajaya) ada atau tidak lahan bengkok. Disini ada lahan bengkok 200 meter nanti dilihat standarnya masuk tidak lalu dilihat juga kemampuan anggaran,” ucapnya.
Atas temuan itu, Helldy lantas meminta Dindik Kota Cilegon untuk membuat sebuah aplikasi dimana semua masalah sekolah diinventarisir dan dipecahkan masalahnya sesuai dengan kemampuan anggaran.
Hal itu juga untuk memastikan jika pendidikan di Kota Cilegon memiliki standar, sehingga kualitasnya jelas.
“Jadi semuanya bisa diinput. Kita standarkan semuanya sesuai ketentuan standar berkuliatas sekolah. Ini harus dilakukan agar kualitasnya jelas ukurannya ada,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SD Negeri 1 Sukmajaya Suciaty Purwaningsih mengungkapkan, membenarkan jika pihaknya mengulinginkam adanya penambahan lokal agar kelas tidak lagi dibagi bergantian waktunya.
Baca Juga: Link Nonton Drakor Love in Contract Episode 9 Sub Indo, Bukan di Dramaqu, LK21 dan Telegram
“Kami mengahrapakan sesuai apay yang diharapak, satu lokal supaya anak-anak belajarnya tidak pagi dan siang,” ucapnya.
Suciaty tidak membantah soal adanya lahan sekolah yang masih menumpang di lahan milik orang. Namun, dirinya enggan berkomentar karena hal tersebut diluar kewenangnnya.
“Itumah saya ga bisa ngomong duluar kewenangan saya itu saja,” pungkasnya. ***