BANTENRAYA.COM – Akun Twitter hacker Bjorka kini diduga kena suspend usai ulahnya yang membocorkan data-data rahasia pemerintah Indonesia.
Hacker Bjorka yang diduga telah meretas data Pemerintahan saat ini sedang menjadi pusat perhatian dan banyak membicarakannya.
Data Pemerintahan hingga politisi kelas kakap berhasil diretas oleh hacker Bjorka dan mempublikasikannya.
Baca Juga: Link Live Streaming Bigmatch Liga Champions Bayern Munchen vs Barcelona: Misi Balas Dendam Blaugrana
Aktor peretas atau hacker Bjorka ini membuat pesan kepada setiap orang yang datanya berhasil ia retas.
Seperti data politisi kelas kakap dan Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri BUMN Erick Thohir, hingga pegiatan media sosial Denny Siregar.
Data mereka diduga berhasil diretas oleh hacker Bjorka dan mengunggahnya bersama dengan tulisan pesan untuk politisi tersebut.
Baca Juga: Spoiler dan Link Nonton Big Mouth Episode 14 Sub Indo: Park Yoongab dan Choi Doha Bersekongkol
Seperti dikutip Bantenraya.com dari akun Twitter milik Bjorka @bjorkanism sebelum di-suspend, diketahui terdapat berbagai unggahan yang memperlihatkan data yang berhasil ia retas.
Bjorka menuliskan pesan pada unggahan di akunnya yang mengarah kepada Puan Maharani.
“Apa kabar ibu @puanmaharani? Bagaimana rasanya untuk merayakan hari ulang tahun Anda di saat banyak orang protes tentang harga BBM di depan kantor Anda,” tulis Bjorka.
Selain itu, ia juga menuliskan pesan kepada Menteri BUMN, Erick Thohir, hingga pegiat media sosial Denny Siregar.
Namun sangat disayangkan, kabarnya saat ini akun Bjorka telah tiada lantaran kini akun Twitternya telah kena suspend.
Akun Bjorka yang digunakan untuk mengunggah atau menulis pesan kepada setiap orang yang berhasil ia retas datanya, kini tidak dapat lagi ditemukan dalam mesin pencarian media sosial.
Baca Juga: Kode Redeem ML Mobile Legends 12 September 2022, Dapatkan Skin dan Hadiah Menarik Gratis
Sampai saat ini, belum dapat informasi lebih lanjut terkait akun Bjorka yang telah hilang begitu saja, dan bisa terjadi karena ulahnya yang sering membocorkan data rahasia milik Pemerintahan. ***