BANTENRAYA.COM– Polisi Pamong Praja (Pol PP) Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar) Lebak, menggelar simulasi pencegahan dan penanganan kebakaran di lapangan apel Pendopo Bupati Lebak, Senin 28 Agustus 2022.
Kegiatan ini dilakukan setelah apel pagi dan peserta simulasi adalah pegawai Pemkab Lebak.
Kabid Damkar Pol PP Lebak Iwan Darmawan mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat terkait hal-hal apa saja yang dapat menjadi pemicu terjadinya kebakaran serta bagaimana penanganannya. “Kita beri penjelasan, mulai dari penanganan pertama sampai tahapan yang bisa dilakukan mandiri oleh masyarakat ketika terjadinya kebakaran,”kata Iwan kepada Banten Raya.
Baca Juga: Nonton Big Mouth Episode 11: Rahasia Jung, Lee dan dr Han Akankah Terbongkar?
Iwan menjelaskan, kebakaran yang terjadi pada umumnya di sebabkan oleh kesalahan manusia, baik dalam rumah maupun saat berada di kantor.
“Penempatan barang yang mudah terbakar menjadi faktor utama kelalaian, seperti berkas-berkas kerja, kompor yang lupa dimatikan, penggunaan listrik yang tidak sesuai dengan kapasitasnya dan masih banyak persoalan human eror lainnya,”ujar Iwan.
Dalam simulasi terlihat personil Damkar Lebak mempersiapkan berbagai contoh penyebab kebakaran, seperti, kebocoran gas, barang yang mudah terbakar dan sebagainya.
Baca Juga: 30 Agustus Diperingati Hari Apa? Ternyata ada Cerita Mengerikan
Masih kata Iwan, untuk menghadapi persoalan kebakaran ini masyarakat diminta untuk tidak panic. Iwan juga mempraktekkan simulasi memadamkan api didampingi oleh personil Damkar. “Kalau sudah panik, semua tidak akan stabil, terutama bagi ibu rumah tangga yang cenderung panikan, padahal api kecil jika panik dan tidak tertangani bisa jadi lebih besar,” jelasnya.
Iwan menegaskan, pihaknya akan selalu ada untuk menerima panggilan dari masyarakat jika ada kebakaran ataupun permasalahan lain yang bisa Damkar Lebak tangani.
“Kami 24jam di kantor, call center kami 112, siap siaga menerima panggilan kapanpun itu,” tegasnya.
Sementara itu, Sekertaris Daerah Kabupaten Lebak Budi Santoso menuturkan, simulasi penanganan kebakaran sangat penting, guna mengurangi resiko kebakaran yang lebih besar.
“Kuncinya ada di personal yang mengetahui awal terjadinya kebakaran, teknik pemadamanya sangat sederhana dan semua orang bisa melakukan, hanya butuh ketenangan saja,” tuturnya. (mg-sahrul). ***



















