BANTENRAYA.COM – Berdasarkan data Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertahanan Kabupaten Lebak, hingga 2021 ini tercatat ada 49.431 unit rumah tidak layak huni di Lebak. Rumah tidak layak ini tersebar di 28 Kecamatan,340 desa dan 5 Kelurahan.
Rumah tidak layak huni dikategorikan ke dalam tiga golongan yakni rusak ringan sebanyak 2.157 unit, rusak sedang sebanyak 44.984 unit dan rusak berat sebanyak 2.290 unit dengan total keseluruhannya sebanyak 49.431.
Adang Sutarya, A.Md selaku Kasi Penyediaan Perumahan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertahanan Lebak mengatakan, Pemerintahan Kabupaten Lebak terus melakukan penanganan rumah tidak layak huni dengan bantuan stimulan rumah swadaya (BSRS) bersumber dari dana APBD dan APBN Kabupaten Lebak.
Baca Juga: RT RW di Pandeglang Ancam Tak Beriakan Suara untuk Parpol Penolak Pembelian Sepeda Listrik
“Data rumah tak layak itu ril atau asli, tidak ada kepalsuan baik dari pihak pemerintahan maupun di lapangan karena kami sudah terjun langsung untuk menyalurkan bantuan itu,”kata Adang.
Ia menjelaskan bahwa pada tahun ini bantuan BSRS sudah terealisasi sebanyak 300 unit rumah tidak layak huni di 16 Desa 11 Kecamatan yang tersebar di Kabupaten Lebak.
“Kami berharap dengan disalurkannya bantuan tersebut bisa membuat para penerima merasa puas akan Pemerintahan Kabupaten Lebak, karena ini juga sebagaian dari program akhirat untuk membantu rumah warga yang tidak layak huni, semoga saya bisa diberikan kesehatan selalu agar bisa menuntaskan program ini,” jelas Adang , Rabu 24Agustus 2022.
Baca Juga: Kronologi Pemukulan Gadis SPBU Versi Anggota DPRD Palembang: Salah Paham, Saya Emosi dan Akhirnya……
Masih kata Adang, dana APBD disalurkan untuk 300 unit rumah dan dana APBN disalurkan untuk 377 unit rumah jumlah keseluruhan 677 unit rumah yang sudah diperbaiki.
“Untuk sekarang kami masih tetap mengusahakan agar rumah tidak layak huni di Lebak terselesaikan,yang terpenting dari setiap elemen dapat membantu untuk masyarakat kita,” tutur Adang.
Sanah warga Kampung Parungsari Desa Sindangsari Kecamatan Warunggunung, salah seorang warga yang tinggal di rumah tak layak mengatakan, ia dan suaminya selalu keluar rumah ketika hujan melanda karena rumahnya rusak dan khawatir ambruk. Sanah berharap mendapat bantuan untuk rehab rumah.
“Rumah saya sudah rusak parah tapi tidak ada dana untuk merenovasi. Kami mohon agar ada bantuan dana rehab,” ungkap Sanah. (mg.sahrul) ***
 
			


















