BANTENRAYA.COM – Camilan Rajanya Basreng Cilegon asal Kelurahan Lebak Denok, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon dijamin memiliki citarasa yang khas dan kualitas yang berbeda dari para kompetitornya.
Pemilik usaha Valiana mengatakan meski menggunakan bahan-bahan seperti basreng atau bakso goreng pada umumnya, namun produknya punya keunggulan yang berbeda dari segi kualitas, rasa dan harga.
“Bahan dasarnya cabai giling, cabai bubuk, daun jeruk. Rasanya tentu ada ciri khas tersendiri, saya jual mulai dari kemasan kecil sampai ada yang 1 kilogram dan untuk kemasan box isi 200 gram itu isiannya bisa mix 2 varian,” ujarnya saat ditemui, Selasa (23/8).
Baca Juga: IPK Brigadir J yang Diwisuda dari Universitas Terbuka hingga Dosen Beri Pujian
Valiana menjelaskan mulai merintis usaha basreng sejak tahun 2021. Ia mengaku senang usaha sejak dibangku kelas dua SMA, mulai dari produksi sendiri hingga menjadi reseller.
Sehingga, tepat ditahun 2021, Valiana memutuskan untuk usaha sendiri tanpa menjadi reseller dan memfokuskan menjual produk cemilan atau makanan ringan.
Modal awal saat itu dikisaran Rp 200.000 dengan jumlah pesanan 1 – 3 kilogram sehari. Tetap sekarang sudah tembus 50 – 100 kilogram per minggu.
Baca Juga: Selamatkan 60 Persen BBM Bersubsidi, Pemerintah Wajib Benahi Penyaluran Pertalite dan Solar
Sementara, omzetnya per minggu sekitar Rp 300.000 – Rp 700.000. Ia mengaku usahanya kini belum ditekuni dan masih menggunakan pre-order dalam seminggu hanya 2-3 kali produksi.
Sedangkan, untuk jam operasional saat ini fleksibel, tetapi terkadang ia menentukan sejak pukul 08.00 WIB – 17.00 WIB.
“Karena saya punya kegiatan dan kerjaan lainnya jadi saya belum memfokuskan usaha saya soalnya belum ada karyawan/tim yang membantu saya masih handle semuanya sendiri jadi masih gak konsisten tiap bulannya. Tapi untuk omzet per 2-3 hari dalam seminggu per harinya kisaran Rp 300.000 – Rp 700.000,” jelasnya.
Baca Juga: Pajak Progresif dan Bea Balik Nama Kendaraan Diusulkan Untuk Dihapus
Selain basreng, ia juga menjual snack lainnya seperti keripik usus, keripik kaca, cimol kriuk, dan kerupuk seblak. Produknya dijual dari harga Rp 6.000 – Rp 85.000.
Kedepannya, Valiana menyebut akan lebih mengikuti perkembangan zaman dan tren serta lebih gencar untuk mengembangkan usaha melalui digital marketing.
“Mulai dari konten marketingnya, marketplace, social media ads itu juga strategi yang sedang saya kembangkan untuk saat ini dan nanti kedepannya,” tambahnya.(***)