BANTENRAYA.COM – Pasien hepatitis akut misterius yang terdeteksi di Banten kini menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Mandaya Royal Hospital Puri, Kota Tangerang.
Seperti diketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis ada 2 kasus baru hepatitis akut misterius yang terdeteksi di Banten dan Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dengan penambahan 2 kasus tersebut, total kini ada 16 kasus hepatitis akut misterius di Indonesia.
Baca Juga: Update Kode Redeem FF Free Fire 25 Mei 2022, Tukar dengan Diamond, Senjata dan Skin Terbaru
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti membenarkan adanya pasien hepatitis akut misterius di Banten.
Meski demikian, Ia menegaskan pasien tersebut merupakan suspec hepatitis akut misterius.
“Pasien usia 3 tahun beralamat di DKI, ditemukan oleh RS Mandaya dengan suspec/tersangka hepatitis akut,” ujarnya, Selasa 24 Mei 2022.
Baca Juga: Harta Walikota Cilegon Anjlok Rp7 Miliar Setelah Setahun Menjabat, Aset di Perumahan Mewah Dijual
Mantan Direktur RSUD Kota Tangerang tersebut menuturkan, terkait hal itu pihaknya bersama pemangku kepentingan lainnya telah melakukan pembahasan.
“Dimana kami Dinkes Banten, Dinkes DKI, Dinkes Kota Tangerang, Kemenkes dan pihak RS Mandaya siang tadi sudah melakukan pembahasan terkait kasus tersebut,” katanya.
Ati menegaskan, pihaknya akan menindaklanjuti temuan kasus tersebut secara kompehensif.
Baca Juga: Habib Abdul Qodir Angkat Bicara Soal Viral Gus Thuba Dicap Tak Sopan: Saya Cium Tangan Karena……
“Pembahasan kasus akan diteruskan esok hari,” tuturnya.
Sebelumnya, berdasarkan data Kemenkes, 16 kasus hepatitis akut misterius ditemukan di 10 provinsi di Indonesia.
1 kasus pending classification masing-masing ditemukan di Sumatera Barat, Jambi, Bangka Belitung, Banten, DI Yogyakarta, Selsel, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Baca Juga: Cara Beli Tiket Konser Westlife di Jakarta, Indonesia Pada 28 Mei 2022.
Kemudian, terdapat satu kasus probable dan empat kasus pending classification yang ditemukan di DKI Jakarta.
Sementara itu, dua kasus pending classification juga ditemukan masing-masing di Bali dan Jawa Timur. ***