BANTENRAYA.COM – Selebriti Instagram atau selebgram Arief Muhammad ikut komentari soal peredaran Kinder Joy yang dihentikan.
Melalui akun Instagram pribadinya @ariefmuhammad mengunggah sebuah berita soal peredaran Kinder Joy yang dihentikan sementara.
Dalam unggahan tersebut memperlihatkan gambar yang bertuliskan ‘BPOM hentikan sementara peredaran Coklat Kinder Joy’.
Baca Juga: Sebuah Akun Twitter Ungkap 3 Sosok Duduga Pemukul Ade Armando Hingga Babak Belur
Arief Muhammad berkomentar bahwa penghentikan sementara Kinder Joy kemungkinan karena doa dari para Ibu-ibu.
“ini pasti doa mamak2 seluruh Indonesia. Biar kalo lewat kasir ngga perlu insecure nutup2in mata anak atau boong bilang obat,” tulis Arief Muhammad dalam keterangan unggahan @ariefmuhammad.
Siapa sih yang tidak mengenal Kinder Joy? Itu loh coklat yang paling disukai anak-anak.
Baca Juga: Ini yang Dikatakan Ade Armando Beberapa Saat Sebelum Dikeroyok dan Ditelanjangi di Tengah Massa Aksi
Kinder Joy merupakan merek coklat berbentuk seperti telur berisi mainan, dan biasa dijual di Indomaret atau Alfamart.
Namun ditengah kepopulerannya, peredaran Kinder Joy di pasaran malah dihentikan sementara oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.
Penghentian sementara Kinder Joy adalah bentuk pencegahan untuk melindungi masyarakat dari bakteri Salmonella.
Baca Juga: Topi Hitam, Kamu Dicari Denny Siregar! Pemukul Pertama Ade Armando Sampai Babak Belur
“BPOM akan menghentikan peredaran produk merek Kinder Joy untuk sementara, sampai dipastikan produk tersebut tidak mengandung cemaran bakteri Salmonella”, tulis BPOM pada Senin, 11 April 2022.
“Badan POM mengawal dan memastikan penghentian peredaran tersebut dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku,” tutup BPOM.
Diketahui beberapa negara Eropa melakukan penarikan Kinder Joy karena diduga tercemar bakteri Salmonella.
Karenanya, demi pencegahan BPOM melakukan penarikan Kinder Joy dari pasaran.
Tak hanya itu, BPOM juga akan melakukan pengujian random sampling terhadap Kinder Joy di seluruh wilayah Indonesia.
Hal itu guna untuk memastikan masyarakat Indonesia, terutama Anak-anak agar aman dari bakteri Salmonella.***