BANTENRAYA.COM – Kepala Desa Tambang Ayam, Kecamatan Anyer Jumintra mengubah tempat angker di wilayahnya menjadi destinasi wisata.
Di tempat yang sebelumnya ditakuti warga tersebut terdapat sumur Kenclong yang kini dilaunching sebagai tempat wisata.
Jumintra mengatakan, saat ini pembangunan Desa Wisata Sumur kenclong sudah berjalan 60 persen.
Baca Juga: Bukan Pakai APBD tapi Pemkot Serang Bisa Rehab 23 RTLH, Pj Walikota Ungkap Rahasianya
“Ini awalnya hutan yang rawan dan orang yang ke sini rata-rata pada takut karena di sini dipenuhi pohon bambu, ada macan, ada ular terus saya beli tanahnya dan saya bikin tempat wisata,” ujarnya saat ditemui di lokasi, Senin 19 Agustus 2024.
Ia menjelaskan, Desa Wisata Sumur Kenclong ini tidak semata-mata untuk diri sendiri atau keluarganya melainkan untuk dinikmati masyarakat Desa Tambang Ayam,
“Justru saya ingin mengucapkan terima kasih kepada warga yang memilih saya sebagai kepala desa,” ungkapnya.
“Jadi sekarang tempat ini bisa dinikmati warga untuk senam dan pengajia, terus ada lapangan volinya juga,” katanya.
Jumintra mengungkapkan, Desa Wisata Sumur Kenclong hanya menawarkan sumur yang memiliki khasiat yang baik.
“Dari semenjak saya lahir, sumur Kenclong ini sudah ada namun sudah ketutup sama sampah, terus saya dikasih info sama kiai Kholid Nawawi dari Cibaliung,” tuturnya.
Baca Juga: Amunisi Hasbi-Amir Hamzah di Pilkada Lebak 2024 Bertambah, PPP Akui Kredibilitas Sang Bakal Paslon
“Akhirnya saya menemukan pondasi sumur yang awal dan terus saya lanjutkan untuk dibangun kembali,” paparnya.
Ia menuturkan, walaupun terjadi terjadi kemarau panjang sumur Kenclong tidak pernah surut dan tetap mengalir ke sawah-sawah yang berada di sekitarnya.
“Ternyata airnya tidak pernah surut. Alhamdulillah dari berbagai daerah sudah tahu dengan hasiat air Sumur Kenclong ini. Katanya bisa bikin awet muda,” jelas Jumintra sambil tertawa.
Baca Juga: Rudapaksa Tetangga Kontrakan, Penjual Bakso di Kabupaten Serang Divonis 4 Tahun Penjara
Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Serang Anas Dwi Satya mengatakan, sumur Kenclong dibangun menggunakan dana pribadi dan bukan milik Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“Kades membangun sumur Kenclong menggunakan dana pribadi, jadi wisata di kelola perorangan,” jelasnya.
Ia menuturkan, jika Desa Wisata Sumur Keclong pengen berkembang maka harus bersinergi dengan Kelompok sadar Wisata (Pokdsarwis).
Baca Juga: Fajar Hadi Prabowo Serap Aspirasi Anak Muda di Cilegon Lewat Merdeka Bicara
“Jika disenergikan dengan BUMDes dan Pokdarwis kemungkinan sumur Kenclong jadi lebih berkembang di banding kepemilikan pribadi,” katanya. ***