BANTENRAYA.COM – Ratusan ribu anak muda di Indonesia kini dinilai putus asa mencari pekerjaan yang ada dimana pun.
Hal ini terjadi tidak hanya berada dalam kondisi menganggur atau tidak memiliki pekerjaan.
Akan tetapi, hal ini terjadi lantaran merasa putus asa karena tidak bisa mendapat pekerjaan.
Baca Juga: Pertama di Cilegon, Hotel Swiss-Belexpress Punya Ramen dengan Konsep Prasmanan
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) menggolongkan kelompok ini menjadi hopeless of job.
Kondisi ini dapat menyebabkan anak muda mengalami frustasi, putus asa, hingga depresi.
Per Bulan Februari Tahun 2024, setidaknya terdapat 369,5 ribu anak muda rentang usia 15-29 tahun yang masuk ke golongan hopeless of job.
Baca Juga: 5 Potret Momen Bahagia Syahrini dan Reino Barack Usai Melahirkan Anak Pertama
Hopeless of job adalah kondisi dimana keputusasaan seseorang tak kunjung diterima kerja.
Hal ini terjadi karena berbagai perusahaan di Indonesia banyak yang memiliki persyaratan yang sulit dipenuhi oleh warga Indonesia.
Bahkan tidak sedikit perusahaan-perusahaan di Indonesia terjadi praktek nepotisme, yang membiarkan hanya keluarganya atau pertemenan yang hanya bisa masuk sedangkan yang di luar dari itu tidak akan lolos.
Baca Juga: Cerdaskan Generasi Muda Banten, Rumah Prestasi Hadirkan Program Mengaji dan Menghafal Al Quran
Informasi ini diunggah oleh akun Instagram @infoserang.
Dalam unggahan tersebut menyampaikan informasi bahwa ada sejumlah ratusan anak muda yang menganggur.
Padahal banyak anak muda di Indonesia yang memiliki keahlian sesuai kebutuhan yang dibuka dalam lowongan kerja yang terdapat di perusahaan tersebut.
Baca Juga: Daftar Harga BBM Terbaru dari Pertamina Hingga Shell yang Resmi Naik
Kemudian dari 7,5% anak muda di Indonesia merupakan pengangguran dalam rentang usia yang sama.
Selama enam tahun terakhir, jumlah hopeless of job tertinggi terjadi pada tahun 2022.
Hal ini terjadi yang mana angkanya mencapai 20,8% dari total pengangguran anak muda.
Baca Juga: Banten Tiga Bulan Terakhir Alami Deflasi, Ini Dampak Buruk yang Bakal Terjadi
Mayoritas dari golongan hopeless of job (55,8%) memang memiliki pendidikan rendah atau hanya lulusan SMP ke bawah.
Sedangkan yang merupakan lulusan SMA/Sederajat hingga Perguruan Tinggi berada di bawahnya.
Selain itu penyebab tingginya tingkat hopeless of job ini juga karena kurangnya lapangan pekerjaan di Indonesia.
Baca Juga: Berlaku Mulai Tahun Ini, Aturan Baru Daftar SKCK Wajib Punya BPJS Aktif
Khususnya pada sektor formal, pergeseran pertimbangan anak muda dalam menilai budaya kerja baru, hingga ketidaksesuaian antara lapangan pekerjaan dengan pendidikan yang mereka peroleh.
Anak muda yang masuk dalam golongan hopeless of job biasanya rentan mengalami depresi.
Menurut laporan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), prevalensi depresi Indonesia sebesar 1,4% pada 2023.***