BANTENRAYA.COM – Debat kedua Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten 2024, menjadi sorotan setelah Dimyat Natakusumah wakil dari Andra Soni memamerkan jam tangan kayu buatan lokal.
Pada debat kedua tersebut, Dimyati memamerkan jam tangan kayu yang ternyata buatan Kabupaten Pandeglang.
Sontak hal tersebut membuat masyarakat Banten bahkan se-Indonesia penasaran dengan jam tangan kayu asal Kabupaten Pandeglang tersebut.
Baca Juga: Link Nonton Drakor Doubt Episode 8 Sub Indo, Lengkap dengan Spoiler dan Jam Tayang
Diketahui bahwa Debat kedua Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten 2024 digelar pada Kamis, 7 November 2024, malam hari.
Debat diikuti oleh Airin Rachmi Diany dan Ade Sumardi (nomor urut 1), kemudian Andra Soni dan Dimyati Natakusumah (nomor urut 2).
Semua calon dalam adu gagasan tersebut harus mampi menjelaskan visi dan misi yang dapat menarik perhatian masyarakat untuk dipilih pada 27 November 2024 mendatang.
Baca Juga: Anggota Damkar Kota Depok Semprot Kepala Dinas Adnan Mahyudin, Videonya Viral Gegara Ini
Di tengah sesi adu gagasan, Dimyati menyoroti produk lokal tersebut sebagai bagian dari strategi untuk mengatasi kemiskinan ekstrem di Banten.
“Salah satu contoh nih saya pake sendiri, jam saya nih, ini produknya Pandeglang,” ungkap Dimyati dengan bangga.
Aksi ini mendapat sorakan dari para pendukungnya dan mengundang penasaran tentang merek jam tangan yang dikenakannya.
Baca Juga: Pelatihan Ekspor, Jurus Ampuh BRI Peduli Cetak UMKM Binaan jadi Pengusaha Go Global
Dikutip dari Inforadar.disway.id, jam tangan tersebut adalah produk dari Kay, produk lokal Pandeglang yang dikembangkan oleh Rizki Pebriani di Kampung Ciekek.
Rizki memanfaatkan kayu berkualitas tinggi seperti jati, maple, dan sonokeling untuk membuat jam tangan kayu dan berbagai produk kerajinan lainnya, termasuk talenan dan nampan.
Kay bahkan menciptakan seri etnis yang terinspirasi dari tenun Baduy, memadukan estetika tradisional dan kontemporer.
Baca Juga: Stok Melimpah, Disperindag Sebut Tak Batasi Pembelian Pangan Skala Besar
Produk Kay telah menjangkau pasar internasional, termasuk Dubai, Belanda, Afrika Selatan, dan Paris.
Proses produksinya dilakukan oleh Rizki bersama empat karyawannya dan menghasilkan omzet bulanan yang cukup besar, yakni antara Rp10 juta hingga Rp75 juta.
Rizki menyampaikan harapannya agar pemerintah terus mendukung perkembangan industri kreatif di Pandeglang, memberdayakan masyarakat lokal, dan mengembangkan ekonomi kreatif di wilayah tersebut.
Baca Juga: Bikin Kaget Bastian Steel, Sitha Marino Garuk-garuk ini saat Bikin Video TikTok
Bagi yang ingin melihat koleksi produk Kay, katalog mereka tersedia di Instagram @jamtangan_kayu_pandeglang. ***