BANTENRAYA.COM – Kertas surat suara Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) memakai 4 gambar.
Kertas surat suara Capres Cawapres 4 gambar ini diketahui saat KPU Kota Serang menggelar simulasi pemungutan suara, penghitungan perolehan suara serta Penggunaan Sistem Informasi Rekapitulasi (SIREKAP) pada Pemilu 2024.
Simulasi SIREKAP Pemilu 2024 dengan 4 gambar Capres-Cawapres itu dihelat di TPS 31, Perumahan Green Serang Madani 2 Prisma, Kelurahan Panancangan, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Selasa 30 Januari 2024.
Imbas penggunaan kertas suara 4 gambar Capres Cawapres membuat warga pemilih jadi bingung.
Salah seorang warga pemilih yang ikut simulasi, Imas mengaku dirinya dibuat binggung dengan adanya 4 gambar capres cawapres.
“Menurut saya soal surat suara pas simulasi tadi bikin bingung karena surat suara capres dan wapres ada 4,” ujarnya.
“Lalu pas surat suara DPRD kabupaten kan lebar jadi agak ribet dan lama lipetnya,” kata Imas, ditemui di lokasi.
Baca Juga: Merasa Tak Dilindungi, Warga Pulau Sangiang Kabupaten Serang Ancam Golput Pada Pemilu 2024
Seharusnya, kata dia, surat suara Capres Cawapres disesuaikan saja dengan jumlah capres cawapres yang ada.
“Menurut saya untuk surat suara capres dan wapres kenapa tidak di sesuaikan saja dengan aslinya ada 3 calon kenapa harus ada 4,” ucap dia.
Imas mengaku dirinya sempat lama saat melakukan simulasi karena ada 4 gambar Capres Cawapres.
“Tadi juga saya lumayan lama pas di bilik suara ada 5 menit karena melipat surat suara yang lain pada lebar sedangkan biliknya sempit,” katanya.
Menurut Imas, simulasi yang dilakukan KPU Kota Serang bukan memudahkan, melainkan membuat dirinya bingung.
“Saran saya simulasi tadi malah bukan memudahkan tapi malah membuat saya bingung,” tutupnya.
Kepala Devisi Teknis KPU Kota Serang, Iip Patrudin mengatakan, simulasi dilaksanakan berdasarkan surat Komisi Pemilihan Umum Nomor 37/PL.01.8-SD/05/2024 tanggal 06 Januari 2024 perihal pelaksanaan simulasi SIREKAP pada Pemilu 2024.
“Jadi atas perintah dari KPU RI kita serentak melakukan simulasi pemungutan, dan penggunaan aplikasi sirekap di seluruh kabupaten kota se Indonesia,” ungkapnya.
“Dan di Kota Serang kita pilih perumahan yang mayoritas masyarakatnya tentu di hari H itu akan banyak keluar aktivitas,” ujar Iip Patrudin, kepada Banten Raya.
Baca Juga: Jangan Cuma Jago Kandang, Produk UMKM Cilegon Didorong Bisa Tembus Pasar Ekspor
Iip Patrudin menyebutkan, dalam simulasi simulasi pemungutan, penghitungan perolehan suara dan simulasi SIREKAP ada lima surat suara yang digunakan.
Surat suara Capres Cawapres, DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi, DPRD kabupaten kota.
Ia menjelaskan, surat suara Capres Cawapres ada 4 gambar. Pada simulasi pertama hanya dua gambar.
“Untuk surat suara simulasi. Tidak sesuai aslinya. contoh presiden waktu simulasi pertama dibuat dua calon. Sekarang untuk simulasi kedua dibuat empat calon,” kata dia.
Iip Patrudin menerangkan, dalam simulasi simulasi pemungutan, penghitungan perolehan suara dan simulasi SIREKAP ada 4 gambar, karena pihaknya khawatir akan mengarahkan ke salah satu calon capres cawapres.
“Kenapa tidak seasli sekarang yang tiga itu, justru kita lebih khawatir ada seolah-olah mengarahkan dan mencontohkan. Masyarakat itu kan kadang sudah pintar,” tuturnya.
“Mau kita simulasikan 7, 8 tetap saja mereka akan s sudah tahu bahwa calon itu ada tiga.
Presiden ini ada 4 pasangan calon karena ini kan simulasi yang penting pemaknaannya masyarakat paham tata cara pencoblosan,” terangnya.
Baca Juga: Mau Dapat Tiket Konser LaLaLa Festival Gratis? Yuk Nabung di Bank BJB
Terkait ada anggapan sebelumnya capres cawapres bergambar dua, menurut dia perspektif Bawaslu.
“Itu mah perspektif teman-teman di Bawaslu kayanya. Padahal substansi kita bukan untuk mengarahkan atau apapun tapi mensosialisasikan kepada pemilih agar mereka paham tata cara pencoblosan,” katanya.
Untuk tampilan kertas suara Capres Cawapres simulasi simulasi pemungutan, penghitungan perolehan suara dan simulasi SIREKAP hanya siluet saja.
“Gambarnya gambar kosong hanya siluet aja yang ditampilkan. Semuanya. Yang ada foto hanya presiden dan DPD kalau yang lain hanya nama partai. Kita pakai buah-buahan kemudian nama calon ada,” beber Iip Patrudin.
Menurut dia, warga pemilih yang berada di TPS 31 sangat antusias, terbukti masyarakat datang ke TPS dari sejak pagi.
“Alhamdulillah dari jam 7 pagi tadi kita sudah mulai kita coba di Grand Serang Madani kelurahan Penancangan TPS 31 antusias masyarakat agak lumayan. Disimulasi agak beda memang ketika simulasi dengan hari H,” ucap dia.
Baca Juga: Tekan Pengangguran, Kanwil DJP Banten Latih UMKM di Cilegon Agar Bisa Ekspor
Iip Patrudin menjelaskan, tujuan simulasi SIREKAP untuk mensosialisasikan kepada masyarakat pemilih di lingkungan perumahan.
“Kemarin kita coba di Sukawana Kecamatan Serang itu masyarakat pedesaan. Sekarang masyarakat komplek bagaimana antusias masyarakat ketika akan menggunakan hak pilih,” jelasnya.
Menurut Iip Patrudin, simulasi pemungutan, penghitungan perolehan suara dan simulasi SIREKAP masih berjalan lancar.
“Kita kemarin dari sore sudah dicoba SIREKAP itu tidak menemui kendala. Mudah-mudahan 14 Februari tidak akan terjadi kendala,” tutur Iip Patrudin.
Baca Juga: Gara-Gara Genteng Bocor Picu Korsleting, Rumah Warga Kota Serang Ludes Terbakar
Iip Patrudin menjelaskan, SIREKAP merupakan alat bantu untuk lebih cepat memberikan form C hasil salinan dan form C hasil langsung ke website KPU RI.
“Ketika ada kendala atau maintenance ya kembali ke manual,” jelas dia.
Ia memperkirakan untuk penguplodan menggunakan SIREKAP memakan waktu kurang dari 20 detik.
“Paling cepat itu 10 detik. Paling lambat 15 detik,” ucapnya.
Baca Juga: Imbas Caleg Banyak yang Bagi-bagi Beras, Pemprov Pastikan Stok Beras di Banten Aman
Dalam pelaksanaan simulasi pemungutan, penghitungan perolehan suara dan simulasi SIREKAP masih berjalan lancar, petugas KPPS harus menggunakan ponsel android.
“Itu aplikasi sirekap tidak terlalu berat. Jadi Android biasa juga bisa. KPPS sudah kita uji cobakan kemarin saat bimtek di 13.139 petugas KPPS 1.877 TPS Kita sudah cobakan dan Alhamdulillah tidak ada kendala,” terang dia.
“Cuma sekarang masih ada perbaikan maintenance, maka ada sedikit kendala, dan kita akan coba sirekap offline, kalau nanti terjadi kendala di hari malam nanti setelah selesai penghitungan di C hasil,” tandasnya. ***