BANTENRAYA.COM – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana menerapkan skema cicilan kredit kepemilikan rumah (KPR) dengan tenor hingga 35 tahuh.
Target wacana terbaru kredit KPR itu supaya generasi Z bisa memiliki hunian tanpa perlu memertimbangkan gaya hidup.
Pengamat Ekonomi dari Banten Bambang Dwi Suseno menilai, tenor KPR yang memiliki jangka waktu hingga 35 tahun memiliki tingkat bunga yang mungkin naik.
Baca Juga: Mundur Wir, Kader Posyandi Ciwaduk Cilegon Ubah Minyak Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi
Meski demikian, cicilan bulanannya akan tetap rendah dapat melibatkan beberapa pertimbangan penting.
“Tenor panjang hingga 35 tahun dapat memberikan keuntungan berupa cicilan bulanan yang lebih rendah,” ujarnya.
“Hal ini dapat membantu individu atau keluarga dengan keuangan terbatas untuk memiliki akses ke rumah,” kata Bambang saat dikonfirmasi Bantenraya.com, Kamis 25 Januari 2024.
Baca Juga: Tips Agar Kondisi Ban Mobil Aman Saat Berkendara di Jalan Licin, Nomor 4 Bisa Hindari Aquaplaning
Ia melanjutkan, dengan cicilan bulanan yang rendah, masyarakat memiliki lebih banyak fleksibilitas dalam mengelola keuangan, terutama pada tahun-tahun awal pembayaran KPR.
“Tenor yang panjang dapat membuat kepemilikan rumah menjadi lebih mudah dijangkau oleh masyarakat yang mungkin kesulitan membayar cicilan yang lebih tinggi dalam jangka pendek,” terangnya.
Kendati demikian, Bambang bilang perlu mempertimbangkan beberapa aspek meskipun bunga cicilan nantinya rendah.
“Total pembayaran bunga selama masa pinjaman dapat menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan tenor yang lebih pendek. Hal ini dapat menyebabkan biaya total KPR yang naik signifikan,” ungkapnya.
Jika bunga naik, menurut Bambang, meskipun cicilan bulanan tetap rendah, total biaya bunga yang harus dibayar dapat meningkat.
Ini dapat menjadi beban finansial yang signifikan jika terjadi kenaikan bunga yang tajam.
Baca Juga: Anggaran Minim, Pemeliharaan Taman Makam Pahlawan Kota Serang Terseok-seok
Nilai properti dan keadaan ekonomi makro dapat memengaruhi investasi properti.
Meskipun memiliki rumah sendiri adalah investasi jangka panjang, fluktuasi nilai properti atau perubahan ekonomi dapat memengaruhi nilai aset dan kemampuan untuk menjual rumah jika diperlukan.
Selain itu, dalam tenor yang panjang ada banyak ketidakpastian yang dapat mempengaruhi keuangan pribadi.
Termasuk perubahan pekerjaan, kebutuhan kesehatan, atau perubahan dalam situasi keluarga.
Baca Juga: Cara Klaim Saldo Dana Gratis Rp 250.000 dari Google Survei Berhadiah Tanpa Link DANA Kaget
“Ini dapat membuat rencana jangka panjang menjadi lebih sulit untuk diantisipasi,” terang Bambang.
Ada risiko bahwa ketika suku bunga naik, masyarakat mungkin perlu menyesuaikan gaya hidup mereka atau menanggung beban finansial yang lebih besar untuk membayar bunga yang lebih tinggi.
Sementara itu, Kepala Dewan Pengurus Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Banten Roni H Adali menambahkan, informasi tersebut membawa angin segar bagi kalangan milenial yang ingin memiliki hunian rumah.
“Ini sangat baik karena semakin panjang cicilan akan semakin rendah biaya cicilan,” terang Roni.
Baca Juga: M Countdown Episode 826 Kembali Dengan Perubahan Baru di Tahun 2024: Line Up dan Jam Tayang
Di sisi lain, tenor 35 tahun juga perlu menjadi pertimbangan bagi calon pemilik rumah, karena ketika selesai masa cicilan apabila usia konsumen tersebut masi 25 tahun, maka akan lunas pada usia 60 tahun.
“Ini menjadi pertimbangan,” ujarnya singkat.
Roni menilai dari sisi perbankan, tentu skema cicilan KPR dengan tenor 35 tahun akan sangat menguntungkan, karena banyak nasabah yang tertarik.
Baca Juga: Cara Klaim Saldo Dana Gratis Rp 250.000 dari Google Survei Berhadiah Tanpa Link DANA Kaget
“Karena semakin panjang tenor, jadi saya pikir perbankan akan menyambut dengan baik,” kayanya.
Sebagai informasi, jumlah kuota pembangunan rumah subsidi di Banten pada tahun ini, akan mengalami pengurangan. DPR REI Banten fokus untuk mengejar kuota sebanyak 166 ribu unit rumah.
“Intinya semua pengembang properti harus bisa memaksimalkan pembangunan di quartal pertama ini,” pungkasnya. (Raden) ***