BANTENRAYA.COM – Calon Presiden atau Capres nomor urut 1 Anies Baswedan kembali menampung keluhan soal ketersediaan pupuk dan sulitnya mendapatkan solar.
Keluhan itu ditampung Anies Baswedan kala menemui para petani dan nelayan Kabupaten Solok dan Kota Solok, Sumatera Barat.
Pertemuan Anies Baswedan bersama para petani dan nelayan itu dalam acara Desak Anies.
Anies Baswedan mengatakan, pihaknya telah bertatap muka dengan para petani dan nelayan Solok.
Baca Juga: Penyandang Disabilitas Punya Hak Setara di Mata Negara, Begini Rencana Anies Baswedan Untuk Mereka
“Kami tadi berdialog dengan para petani di Solok, Kabupaten Solok, dan Kota Solok. Solok ini adalah salah satu penghasil beras terbaik,” ujar Anies Baswedan, dikutip dari laman resmi Instagram @aniesbaswedan.
Anies Baswedan menuturkan, para petani menceritakan persoalan pupuk yang langka dan harga pupuk yang mahal.
“Keluhan utamanya adalah pupuk yang tidak tersedia dan pupuk yang harganya mahal, dan mereka menceritakan persoalan yang kami juga temui di banyak tempat yaitu pupuk,”
Anies Baswedan menjelaskan, persoalan pupuk langka dan harga pupuk mahal, menjadi program prioritas Capres dan Cawapres Anies Muhaimin atau disingkat AMIN.
“Dan ini salah satu program prioritas kita memperbaiki tata niaga kebutuhan pangan, dari mulai persoalan publik membersihkan tata niaga dari berbagai macam praktek mafia, sehingga harga jual komoditas pangan kita menjadi keluhan mereka.
Selain pupuk, kata Anies Baswedan, para nelayan pun mengaku kesulitan untuk mendapatkan solar sebagai bahan bakar minyak atau BBM untuk perahu agar bisa melaut.
“Jadi keluhan mereka soal itu. Mereka juga menyampaikan tentang sulitnya solar dan ini juga dirasakan apalagi oleh kampung nelayan, jadi inilah yang tadi banyak kami dengar ketika nelayan apa ketika petani lain berbicara temannya sama pupuk lagi yang lain bicara temannya sama,” jelas Anies Baswedan.
“Jadi memang inilah keluhan yang paling banyak dirasakan oleh masyarakat,” tandas dia.
Sebelum berdialog, Anies Baswedan meninjau area persawahan, makan bareng petani, dan menandatangani kesepakatan dengan para petani dan nelayan. ***