BANTENRAYA.COM – Dai kondang, Ustadz Hilmi Firdausi ternyata punya pengalaman unik dan lucu ketika hendak mengisi kajian di kawasan perkantoran di Jakarta.
Pengalaman unik yang tak pernah terlupakan itu, Ustadz Hilmi Firdausi ungkapkan melalui akun Twitter miliknya.
Ustadz Hilmi Firdausi mengatakan bahwa saat hendak mengisi kajian di kawasan perkantoran di Jakarta, ia harus menggunakan ojek online karena terjebak macet.
Baca Juga: RESMI! Passing Grade SKD CPNS 2023, Simak Selengkapnya di Sini
“Suatu ketika, karena terjebak macet, saya memutuskan turun dari mobil dan naik ojek online menuju kawasan perkantoran di Jakarta untuk mengisi kajian ba’da dzuhur,” tulis Ustadz Hilmi Firdausi, pada Jumat 15 September 2023.
Sayangnya, sesampai di lokasi, satpam yang saat itu sedang bertugas menyangka Ustadz Hilmi ingin meminta sumbangan.
Hal ini lantaran, ia datang dengan menggunakan sendal dan membawa map.
Baca Juga: RESMI! One Piece Live Action Season 2 Siap Digarap, Oda Lempar Kode Keras Kemunculan Chopper
“Sesampainya disana, mungkin karena Satpamnya baru ga kenal saya, plus ngeliat saya turun dari ojek, pakai sendal dan bawa map materi kajian,” ujar Ustadz Hilmi.
“Kalau mau minta sumbangan, titip aja mapnya di saya,” sambungnya mengingat kembali perkataan satpam baru tersebut.
Meski dibilang mau minta sumbangan, ia tidak menanggapi apapun hanya menyatakan bahwa sudah janji dengan Rohis kantor tersebut.
“Ga komen apa2, saya bilang aja sudah ada janji dengan Pak Fulan (Bag Rohis kantor),” terangnya.
“Saya telp ybs dan dia langsung jemput saya ke bawah. Satpam itu mungkin bingung, Pak Fulan yg juga seorang Manajer senior begitu hormat ta’dzim menyambut saya,” tambahnya.
Selesai dari mengisi kajian, mobil dan sopir yang menjemputnya tiba dan membuat bingung dan malu satpam tersebut.
“Pulang kajian, mobil dan driver saya sudah sampai, sudah siap di Lobby, lalu kembali saya ketemu Pak Satpam tsb yg tampak agak malu,” tuturnya.
Tidak banyak berkomentar, Ustadz Hilmi menyelipkan sedikit uang di kantong satpam tersebut.
“Sambil berlalu saya selipkan sedikit uang di kantongnya, walau dia ga bilang,” imbuhnya.
Terakhir, ia berpesan bahwa saat dakwah harus tetap terlihat keren apalagi dakwah di depan para profesional.
“Hikmahnya…dakwah ternyata emang harus keren, apalagi dakwah di depan para profesional,” pungkasnya.***