Rabu, 10 September 2025
  • Login
Banten Raya
Advertisement
  • Daerah
  • NasionalNew
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal
No Result
View All Result
Banten Raya
  • Daerah
  • NasionalNew
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal
Rabu, 10 September 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Banten Raya
  • Daerah
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal

Produksi Seledri Belum Mampu Penuhi Kebutuhan Pasar, Dompet Dhuafa Banten Genjot Produksi Lewat Greenhouse

Raden Warna Oleh: Raden Warna
3 September 2025 | 04:03
Produksi Seledri Belum Mampu Penuhi Kebutuhan Pasar, Dompet Dhuafa Banten Genjot Produksi Lewat Greenhouse

Para pejabat daerah bersama tim Dompet Dhuafa Banten melakukan panen seledri secara simbolis di Kampung Cimaung Kadu, Desa Sukaraja, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Senin 10 Februari 2025. Raden/Bantenraya.com

Bagikan Ke WhatsAppBagikan Ke TelegramShare on Facebook

BANTENRAYA.COM – Dompet Dhuafa Banten sebagai lembaga penerimaan zakatinfak dan sodakoh, menggenjot produksi seledri di Serang dalam rangka mengoptimalkan mustahik agar bisa memiliki ekonomi yang lebih mandiri.

BacaJuga

Telkomsel

Telkomsel Hadirkan Program Spesial di GraPARI Jakarta-Banten di Momen Harpelnas

9 September 2025 | 17:05
Bukit Mas Residence

Bukit Mas Residence Siapkan Hadiah Mobil BYD Untuk Pembeli Hingga Bulan Desember

9 September 2025 | 16:42
Motor Honda

Honda Luncurkan New ADV160, Skutik Premium dengan Teknologi RoadSync

9 September 2025 | 13:53
Saham

Sehari Usai Resufle Menteri, IHSG Ambles Minus 1,14 Persen

9 September 2025 | 10:54

Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Banten Mokhlas Pidono mengatakan, sentra produksi seledri dibangun dengan mengusung nama greenhouse seledri dan baru bisa memproduksi 150-200 kilogram per hari.

“Jadi kemampuan kita saat ini baru 6 ton dalam masa panen 40 hari, ini adalah sentra produksi seledri terbesar di Banten,” kata Mokhlas kepada awak media di Kampung Cimaung Kadu, Desa Sukaraja, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Senin 10 Februari 2025.

Baca Juga: Honorer Pemkot Cilegon Diminta Tanda Tangani Surat Pernyataan Bermaterai dan Kembalikan Gaji Jika Ada Temuan

“Sementara kebutuhan pasar di Kota Serang saja 1 ton perhari, artinya baru bisa di 200 kilogram per hari,” ujarnya 

Mokhlas menegaskan, seledri dipilih karena kebutuhannya di Banten sejauh ini masih dipasok dari daerah luar, pemasok terbesar antara lain Bogor dan Ciwidey, Bandung.

Sehingga potensi seledri sebagai komoditas pangan untuk dikembangkan masih memiliki pasar yang luas.

Baca Juga: Ratusan Hektare Sawah di Lebak Jadi Langganan Banjir, Diduga Akibat Proyek Tol Serpan

“Komoditas ini belum banyak dilirik, dan jadi peluang yang menjanjikan untuk para mustahiq,” imbuhnya.

Beberapa tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan pertanian seledri adalah berkaitan dengan teknologi yang digunakan. Pasalnya, tanaman ini akan tumbuh subur jika berada di posisi yang sejuk.

“Sementara di Serang kan panas, kita terapkan beberapa cara dan teknologi penanaman sampai akhirnya bisa tumbuh dengan baik,” papar Mokhlas.

Baca Juga: Apakah Perayaan Valentine oleh Umat Islam Haram? Berikut Penjelasannya

Selain itu, biaya untuk produksi seledri terbilang cukup murah dan mudah, hanya dengan modal Rp8 ribu per kilogram saja. Sehingga keuntungan yang bisa diperoleh para mustahiq bisa lebih tinggi.

“Misalnya dalam hitungan satu kali panen per kilo Harga Pokok Produksi (HPP) nya itu Rp8 ribu, dijual Rp18 ribu kan masih ada untungnya Rp10 ribu, dikali 6 ton bisa dapat Rp60 juta,” cakapnya.

Selain untuk pengembangan usaha, hasil keuntungan dari produksi seledri juga dimanfaatkan Dompet Dhuafa untuk mahasiswa yang memiliki keterbatasan biaya.

Baca Juga: 1.200 PJU Bakal Dipasang Dishub Provinsi Banten Tahun Ini, Jumlahnya Masih Belum Ideal

“Iya hasilnya kita berikan kepada mereka yang membutuhkan, dalam satu tahun biasanya kita memberikan beasiswa ini kepada dua sampai empat orang mahasiswa termasuk uang saku Rp1 juta,” tutur Mokhlas.

Adapun distribusi seledri yang ditanam di Kampung Cimaung Kadu, fokus untuk memenuhi kebutuhan di Pasar Induk Rau. Meski sudah banyak permintaan dari daerah lain.

“Untuk sekarang kita fokus ke Pasar Induk Rau saja, kalau keluar itu khawatir di daerah belum bisa terpenuhi,” ungkapnya.

“Kami juga mengajak para mustahiq untuk turut memproduksi seledri dengan potensi keuntungan Rp4 juta per bulan modalnya Rp16 juta,” kata Mokhlas.***

Editor: Administrator
Tags: Dompet Dhuafa BantenGreenhousekebutuhan pasarSeledri

Related Posts

Telkomsel
Ekonomi & Bisnis

Telkomsel Hadirkan Program Spesial di GraPARI Jakarta-Banten di Momen Harpelnas

9 September 2025 | 17:05
Bukit Mas Residence
Ekonomi & Bisnis

Bukit Mas Residence Siapkan Hadiah Mobil BYD Untuk Pembeli Hingga Bulan Desember

9 September 2025 | 16:42
Motor Honda
Ekonomi & Bisnis

Honda Luncurkan New ADV160, Skutik Premium dengan Teknologi RoadSync

9 September 2025 | 13:53
Saham
Ekonomi & Bisnis

Sehari Usai Resufle Menteri, IHSG Ambles Minus 1,14 Persen

9 September 2025 | 10:54
XLSmart
Ekonomi & Bisnis

XLSmart Luncurkan Fitur My Package, Kelola Kuota Tanpa Was-was Akan Hangus

9 September 2025 | 10:42
Layanan transaksi online
Ekonomi & Bisnis

Kasus Penipuan Transaksi Online Tinggi, Dana Buka Posko Bantuan Keliling di Jabar dan Banten

9 September 2025 | 10:35
Load More
  • Trending
  • Comments
  • Latest
RS Hermina

RS Hermina Ciruas Pastikan Tidak Ada Penolakan Pasien BPJS

9 September 2025 | 15:37
Edi Ariadi dimakamkan di Karundang

Meninggal Dunia di Usia 69 Tahun, Ini Jabatan Mentereng yang Pernah Diemban Edi Ariadi

8 September 2025 | 12:01
Budi Rustandi Tidak Restui Nanang Saefudin Hijrah ke Pemprov Banten

Budi Rustandi Tidak Restui Nanang Saefudin Hijrah ke Pemprov Banten

9 September 2025 | 08:20
Presiden Prabowo Subianto dalam reshuffle kabinet yang dilakukan Senin 8 September 2025.

Daftar Menteri Terkini yang Direshuffle oleh Presiden Prabowo

8 September 2025 | 16:16

Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional, Bjb Backup Total Pembiayaan UMKM

Asooooy… Kepala Desa akan Diajak Studi Banding ke Korea dan China

Seluruh Ospek di Kampus Diputuskan Digelar Online, Termasuk di Banten

Mudik Resmi Dilarang, Efektif 24 April

Stadion BIS untuk Adhyaksa Banten FC

Bukan Cuma Dewa United, Adhyaksa Banten FC Gunakan BIS Sebagai Homebase

10 September 2025 | 05:10
Kerja sama

Pemprov Banten dan DKI Jakarta Kolaborasi Salurkan Air Bersih

9 September 2025 | 21:46
Indonesia

Hasil Timnas Futsal Indonesia vs Korea Selatan di CFA International Tournament 2025, Berhasil Menang 3-0

9 September 2025 | 21:05
Yayasan Sangik

90 Warga Banten Terima Beasiswa dari Yayasan Sangik

9 September 2025 | 20:55

Recent News

Stadion BIS untuk Adhyaksa Banten FC

Bukan Cuma Dewa United, Adhyaksa Banten FC Gunakan BIS Sebagai Homebase

10 September 2025 | 05:10
Kerja sama

Pemprov Banten dan DKI Jakarta Kolaborasi Salurkan Air Bersih

9 September 2025 | 21:46
Indonesia

Hasil Timnas Futsal Indonesia vs Korea Selatan di CFA International Tournament 2025, Berhasil Menang 3-0

9 September 2025 | 21:05
Yayasan Sangik

90 Warga Banten Terima Beasiswa dari Yayasan Sangik

9 September 2025 | 20:55
Banten Raya

© 2025 Banten Raya - Berkualitas dan Berbeda

Navigate Site

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Privacy Policy

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Daerah
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal

© 2025 Banten Raya - Berkualitas dan Berbeda