BANTENRAYA.COM – Dompet Dhuafa Banten sebagai lembaga penerimaan zakatinfak dan sodakoh, menggenjot produksi seledri di Serang dalam rangka mengoptimalkan mustahik agar bisa memiliki ekonomi yang lebih mandiri.
Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Banten Mokhlas Pidono mengatakan, sentra produksi seledri dibangun dengan mengusung nama greenhouse seledri dan baru bisa memproduksi 150-200 kilogram per hari.
“Jadi kemampuan kita saat ini baru 6 ton dalam masa panen 40 hari, ini adalah sentra produksi seledri terbesar di Banten,” kata Mokhlas kepada awak media di Kampung Cimaung Kadu, Desa Sukaraja, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Senin 10 Februari 2025.
“Sementara kebutuhan pasar di Kota Serang saja 1 ton perhari, artinya baru bisa di 200 kilogram per hari,” ujarnya
Mokhlas menegaskan, seledri dipilih karena kebutuhannya di Banten sejauh ini masih dipasok dari daerah luar, pemasok terbesar antara lain Bogor dan Ciwidey, Bandung.
Sehingga potensi seledri sebagai komoditas pangan untuk dikembangkan masih memiliki pasar yang luas.
Baca Juga: Ratusan Hektare Sawah di Lebak Jadi Langganan Banjir, Diduga Akibat Proyek Tol Serpan
“Komoditas ini belum banyak dilirik, dan jadi peluang yang menjanjikan untuk para mustahiq,” imbuhnya.
Beberapa tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan pertanian seledri adalah berkaitan dengan teknologi yang digunakan. Pasalnya, tanaman ini akan tumbuh subur jika berada di posisi yang sejuk.
“Sementara di Serang kan panas, kita terapkan beberapa cara dan teknologi penanaman sampai akhirnya bisa tumbuh dengan baik,” papar Mokhlas.
Baca Juga: Apakah Perayaan Valentine oleh Umat Islam Haram? Berikut Penjelasannya
Selain itu, biaya untuk produksi seledri terbilang cukup murah dan mudah, hanya dengan modal Rp8 ribu per kilogram saja. Sehingga keuntungan yang bisa diperoleh para mustahiq bisa lebih tinggi.
“Misalnya dalam hitungan satu kali panen per kilo Harga Pokok Produksi (HPP) nya itu Rp8 ribu, dijual Rp18 ribu kan masih ada untungnya Rp10 ribu, dikali 6 ton bisa dapat Rp60 juta,” cakapnya.
Selain untuk pengembangan usaha, hasil keuntungan dari produksi seledri juga dimanfaatkan Dompet Dhuafa untuk mahasiswa yang memiliki keterbatasan biaya.
Baca Juga: 1.200 PJU Bakal Dipasang Dishub Provinsi Banten Tahun Ini, Jumlahnya Masih Belum Ideal
“Iya hasilnya kita berikan kepada mereka yang membutuhkan, dalam satu tahun biasanya kita memberikan beasiswa ini kepada dua sampai empat orang mahasiswa termasuk uang saku Rp1 juta,” tutur Mokhlas.
Adapun distribusi seledri yang ditanam di Kampung Cimaung Kadu, fokus untuk memenuhi kebutuhan di Pasar Induk Rau. Meski sudah banyak permintaan dari daerah lain.
“Untuk sekarang kita fokus ke Pasar Induk Rau saja, kalau keluar itu khawatir di daerah belum bisa terpenuhi,” ungkapnya.
“Kami juga mengajak para mustahiq untuk turut memproduksi seledri dengan potensi keuntungan Rp4 juta per bulan modalnya Rp16 juta,” kata Mokhlas.***