BANTENRAYA.COM – Pemerintah Kota atau Pemkot Serang bakal menjadikan Panjang Mulud dan Muharram bakal dijadikan objek wisata yang masuk agenda tahunan.
Panjang Mulud dan Muharram dijadikan objek wisata tahunan, karena Kota Serang terkenal dengan kegiatan keagamaannya.
Rencana itu terungkap dalam acara Focus Group Discussion yang mengusung tema strategi Pemkot Serang dalam meningkatkan kepariwisataan.
Kegiatan digelar di Hotel Puri Kayana, Kecamatan Serang, Kota Serang, Rabu 23 Oktober 2024.
Baca Juga: Bikin Rugi Negara Rp511 Juta, Kanwil DJP Banten Serahkan Tersangka Pajak Fiktif ke Kejari Tangsel
Penjabat atau Pj Sekretaris Daerah atau Sekda Kota Serang Imam Rana Hardiana membuka acara tersebut.
Sejumlah stakeholder terkait termasuk Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia atau PHRI pun hadir.
Pj Sekda Kota Serang Imam Rana Hardiana mengatakan, Panjang Mulud dan Muharram dijadikan objek wisata kalender tahunan dalam rangka mengembangkan kepariwisataan di Kota Serang.
“Dengan keunggulan ini tentu ini akan bisa menunjang terhadap apa yang kita inginkan bersama. Di mana dalam kepariwisataan religi ini akan memberikan nilai tambah, baik untuk masyarakat, pemerintah, dan juga terutama kalau religi kaitannya untuk peningkatan nilai-nilai keimanan, ketakwaan sebetulnya.
Baca Juga: Telkom Banten Berikan Kemudahan Warga Bayar Pajak Lewat Layanan Digital
Peningkatan untuk ibadah dikalangan umat muslim kalau yang ziarah ke Banten Lama,” kata Imam, kepada Bantenraya.com.
Kabag Kesra Setda Kota Serang UM Rochmat Hidayat mengatakan, peringatan Panjang Mulud dan Muharram akan diajukan ke Disparpora agar dijadikan objek wisata agenda tahunan.
“Jadi acaranya sepekan Panjang Mulud. Mungkin hari ini panjang Mulud di daerah A, besok di daerah B, jadi sepekan itu peringatan event Panjang Mulud. Kemudian ada event Muharraman juga. Jadi ada beberapa event yang berkaitan dengan religi,” ujar Rochmat, kepada Bantenraya.com.
Ia menuturkan, tak menutup kemungkinan puncak acara kepariwisataan religi dilaksanakan di objek wisata Banten Lama, Kecamatan Kasemen, Kota Serang.
Baca Juga: Yayasan Ats Tsauroh Minta Menara Masjid Agung Kota Serang Diperbaiki
“Bisa juga nanti puncak acaranya itu di Banten Lama. Jadi ada beberapa agenda kepariwisataan yang berkaitan dengan religi,” jelas dia.
Dalam Focus Group Discussion ini, kata Rochmat, pihaknya mengundang sejumlah stakeholder terkait termasuk PHRI. Hal itu untuk mendapatkan masukan selain wisata religi.
“Kita mengadakan diskusi ini dengan PHRI dengan pihak-pihak terkait, kira-kira apa saja selain wisata religi. Karena di Kota Serang ini destinasi wisatanya terutama Banten Lama, karena Banten Lama itu, selain wisata alam, ada wisata sejarah juga ada sini,” katanya.
Jika sudah terkoordinasi, lanjut dia, endingnya wisata kuliner di Kota Serang, atau setelah keliling dari Kota Serang, kemudian ke wisata religi Banten Lama.
“Dari wisata Banten Lama bisa saja keluarnya nanti ke Sawah Luhur berbatasan Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang,” terang Rochmat.
Rochmat menjelaskan, Serang terutama Banten terkenal dengan religinya. Dari religi itu ada kegiatan keagamaannya seperti Panjang Mulud dan Muharram.
“Makanya kita coba kita kemas salah satu objek wisatanya,” jelasnya.
Ia berharap rencana tersebut sudah dapat start di tahun mendatang.
Baca Juga: Setelah Lengser dari Presiden, Jokowi Makan di Sate Kambing Mas Di
Hanya saja, kata Rochmat tidak semudah membalikkan telapak tangan, karena berkaitan dengan anggaran, dan harus komunikasi dengan masyarakat.
“Jadi kegiatan masyarakat tapi kita mendampingi untuk dijadikan objek wisata kalender tahunan. Jadi lokasi juga belum ditentukan justru sekarang kita diskusi,” tandas di.***
















