BANTENRAYA.COM – Sebanyak 40 mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), melaksanakan proyek kemanusiaan mandiri bertajuk “Membangun Masyarakat Desa Badui” Di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Program ini berlangsung selama satu semester, mahasiswa terjadwal untuk melakukan observasi mendapatkan data (case study), analisis, problem solving dab inplementasi (project base learning).
Kegiatan case study ini fokus pada observasi dan analisis permasalahan yang dihadapi masyarakat di wilayah Badui Luar, Badui Dalam, dan desa-desa sekitarnya. Mahasiswa berkeliling ke berbagai lokasi, termasuk Lembah Barokah Cibologer, Desa Kaduketuk 1, 2, dan 3, hingga Kampung Gajeboh. Puncaknya, para mahasiswa menginap di Kampung Cikeusik, Badui Dalam, untuk merasakan langsung kehidupan masyarakat adat.
Selain melakukan observasi dan analisis, mahasiswa FISIP UNTIRTA juga turut serta dalam kegiatan sosial dengan membagikan sembako kepada masyarakat setempat. Hal ini sebagai bentuk kepedulian dan kontribusi nyata mahasiswa dalam membantu masyarakat Badui. Akhir kegiatan ini berakhir pada implementasi yang direncanakan akan berlangsung pada Desember mendatang.
Mereka belajar kampus merdeka (MBKM) Proyek Kemanusiaan Fisip di Badui ini diinisiasi oleh Nurprapti Wahyu Widyastuti, Wakil Dekan Bidang Akademik dan dikoordinir oleh Kepala Jurusan Ilmu Komunikasi Isti Nursih Wahyuni.
“Proyek kemanusiaan ini merupakan bagian dari upaya FISIP UNTIRTA untuk mencetak lulusan yang tidak hanya memiliki pengetahuan akademik, tetapi juga memiliki kepedulian sosial dan mampu memberikan solusi atas permasalahan masyarakat,” ujar Nurprapti.
Baca Juga: Info Loker Asia Pacific Rayon Tbk , Bersedia Ditempatkan di Kota Ini Jadi Salah Satu Syarat
Diharapkan, hasil dari kegiatan ini dapat menjadi bahan kajian dan acuan dalam merumuskan program-program pengembangan masyarakat yang lebih efektif di wilayah Badui. “Kegiatan ini merupakan bentuk implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat, untuk memenuhi IKU 2 yakni mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar kampus serta IKU 7 karena berkolaborasi bersama YASMUI,” tutup Isti. ***