BANTENRAYA.COM – Produksi bontot di Desa Domas, Kecamatan Pontang mengalami penurunan lantaran sepi pembeli.
Penurunan produksi terjadi sejak pandemi Covid-19 dan adanya bertambahnya jumlah produsen bontot di Kecamatan Pontang.
Pembuat bontot di Desa Domas Asmawi Idris mengatakan, produksi bontot berkurang drastis dan hanya membuat dua kali dalam sepekan.
“Sebelum Covid-19 itu kita bisa produksi setiap hari, kalau sekarang hanya seminggu 2 kali, kadang habisnya bisa sampai 3 harian,” ujarnya saat ditemui di tempat usahanya, Kamis 19 September 2024.
Ia mengungkapkan, saat ini ia hanya memproduksi 30 kilogram bontot untuk dijual selama tiga hari yang dijual di rumahnya.
Baca Juga: Berhasil Dukung Kemandirian Pangan, Bupati Serang Diganjar Penghargaan Merdeka Awards
“Sekarang pembeli paling jauh ada dari Kota Cilegon dan Kota Tangerang. Mereka rata-rata pesannya via telepon dan langsung saya kirim. Yang lain paling sekitar Pontang dan Tirtayasa,” katanya.
Asmawi menuturkan, saat ini di desanya sudah banyak orang yang membuat bontot sehingga persaingan usaha menjadi lebih ketat lagi.
“Saya membuat bontot sejak tahun 2000 dan pernah menjadi ketua kelompok bontot pada tahun 2005, ketika itu hanya ada 6 orang yang membuat bontot, tapi sekarang sudah ada sekitar 28 orang,” ungkapnya.
Kepala Desa Domas Ukon Hidayat mengatakan, pembuatan bontot di desanya sudah lebih baik dibandingkan pada saat Pandemi Covid-19.
“Waktu lagi Covid-19 dulu para pembuat bontot pada ngeluh ke desa. Bahkan hasil produksinya kadang dibawa ke Bandung, Jawa Baran dan ke Jakarta,” katanya. (***)