BANTENRAYA.COM – Unit Pengelola Darah Palang Merah Indonesia atau PMI Kota Tangerang telah diakui sebagai salah satu laboratorium pengelolaan darah tercanggih yang ada di Provinsi Banten.
Laboratorium milik Unit Pengelolaan Darah PMI Kota Tangerang yang terletak di Batuceper ini tervalidasi berstandar nasional,
Laboratoriium ini menyandang predikat sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik atau CBOP yang dikeluarkan oleh BPOM dan satu-satunya yang ada di Provinsi Banten.
Sertifikasi berstandar nasional diraih sejak tahun 2020 silam.
Unit Pengelolaan Darah padaPMI Kota Tangerang saat ini memiliki sistem pengelolaan darah yang ditopang dengan fasilitas yang canggih serta terintegrasi dengan sistem otomasi yang akurat, efektif, dan efisien.
Laboratorium ini juga berhasil memproduksi sekitar delapan ribu kantong darah setiap bulan yang didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan darah bagi fasilitas kesehatan di Banten, Jabodetabek, bahkan nasional.
“Satu-satunya di Banten, laboratorium di sini telah dilengkapi alat-alat dengan fasilitas yang sesuai dengan standar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Kementerian Kesehatan untuk mendukung keamanan tranfusi darah sebagai obat,” kata Penanggung Jawab Laboratorium di Unit Pengelolaan Darah pada PMI Kota Tangerang, Agung Kurnia, Selasa, 30 Juli 2024.
Menurut Agung, laboratorium miliki PMI Kota Tangerang juga dikenal sebagai fasilitas pelayanan yang lengkap, mulai dari laboratorium pengujian, laboratorium pengolahan, laboratorium uji mutu, sampai laboratorium penyimpanan dengan kapasitas di atas rata-rata hingga sekitar 30 ribu kantong darah.
Baca Juga: PNM Dorong Ekonomi Kerakyatan Melalui Penguatan Peran Perempuan
Tak berhenti di situ, lanjut Agung, laboratorium ini juga dilengkapi fasilitas pelayanan yang mutakhir, seperti fasilitas pengujian Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah atau IMLTD dengan metode Chemiluminescence Asay atau CLIA dan asam nukleat atau NAT yang dapat menjaga keamanan darah melalui proses skrining dengan kualitas yang terjamin, seperti untuk mendeteksi Human Immunodeficiency Virus atau HIV, sifilis, hepatitis B, dan hepatitis C.
Bukan hanya itu, laboratorium ini mampu memproduksi plasma untuk mendukung program pemerintah dalam fraksionasi plasma dan dapat mengakomodasi kebutuhan golongan darah dengan resus negatif yang sulit ditemukan di laboratorium dan fasilitas kesehatan lainnya.
“Laboratorium ini juga dikelola dengan mekanisme operasional yang berkualitas sampai dilengkapi dengan puluhan tenaga laboratorium yang kompeten khususnya di bidang tranfusi darah untuk membantu menjalankan operasional laboratorium berjalan secara maksimal,” lanjut Agung.
Menurutnya, Unit Pengelolaan Darah PMI Kota Tangerang melalui sistem, fasilitas, dan produk pengolahan darah yang dihasilkannya dinilai telah berhasil mendorong peningkatan pelayanan kesehatan khususnya di Kota Tangerang.***