BANTENRAYA.COM – Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Pandeglang Habibi Arafat meminta kepada pihak pengembang proyek Tol Serang-Panimbang (Serpan) untuk segera bertanggung jawab terkait adanya empat sekolah di Pandeglang yang terdampak dari proyek tersebut.
Ia juga menegaskan kepada pihak pengembang untuk segera memberikan solusi konkret dengan merelokasi gedung sekolah baru.
“Pihak pengembang tol juga harus bekerja sama dan ikut bertanggung jawab, jangan cuma hanya menggusur tapi tidak memberikan solusi,” kata Habibi diruang kerjanya, Rabu, 24 Juli 2024.
Baca Juga: TNI Buka Akses Jalan Sepanjang 1.466 Meter di Kecamatan Mandalawangi
Suara bising dan getaran yang diciptakan dalam proyek tol tersebut tentu mempengaruhi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah-sekolah yang terdampak.
Hal itu, kata Habibi, antara pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang dan pengembang harus bersama-sama menemukan langkah yang kongkret bukan sekedar wacana dan rencana.
“Tidak mungkin tidak ada solusi jika memang ada perselisihan antara pemerintah dan pihak pengembang,” ujarnya.
Habibi menegaskan bahwa seharusnya, mega proyek yang dijalankan oleh pemerintah tidak mengorbankan masyarakat. Terlebih, jika yang dikorbankan berkaitan dengan pendidikan.
Dalam hal ini, empat sekolah yang terdampak proyek tanpa adanya relokasi gedung sekolah baru dinilai Habibi sangat membahayakan para murid, di samping KBM-nya yang terganggu.
“Tidak pantas ketika proyek pemerintah dilakukan, tapi mengabaikan kepentingan pendidikan. Ini kan (siswa) sudah menjadi korban. Harus segera direlokasi, ini menyangkut keselamatan, kesehatan, polusi dan sebagainya. Jangan sampai masyarakat dirugikan hanya karena adanya mega proyek,” tegasnya.
Baca Juga: Capai 800 Unit Per Bulan, Minat Masyarakat Banten Terhadap Produk CCTV Cukup Tinggi
Sebelumnya, Bupati Pandeglang, Irna Narulita juga sudah menerangkan bahwa pembangunan gedung sekolah baru merupakan tanggung jawab dari pihak pengembang proyek tol.
Ada setidaknya empat sekolah yang terdampak, yakni, SDN Pasirkadu, SDN Pasirsedang 2, dan SDN Cijakan 2 dan SDN Cijakan 3
Irna juga mengaku belum mengetahui secara pasti penyebab pihak pengembang tak kunjung merelokasi sekolah yang terdampak.
Baca Juga: 1 Dasawarsa Tak Diperbaiki, Perbakin Banten Turun Tangan Bangun Dua SD Negeri di Kota Serang
“Nanti hari Kamis kita akan undang semua pelaksana proyek tol. Semua kami undang, mulai dari Wika, Sino, Adi, biar kamu tahu ada masalah apa di lapangan. Sekaligus kita undang juga instansi vertikal lainnya,” kata Irna belum lama ini.***

















