BANTENRAYA.COM – Mantan Bupati Lebak, Mulyadi Jayabaya menyentil sejumlah pejabat di Kabupaten Lebak.
Nama-nama yang ia sebut itu juga bahkan diminta agar diganti.
Hal itu Mulyadi Jayabaya sampaikan saat dirinya yang menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Kadin menggelar tanam padi serentak di Gapoktan Sukabungah, Desa Tambakbaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Selasa, 27 Mei 2025.
Baca Juga: Alami Kecelakaan saat Transaksi, Polisi Tangkap Remaja Pengedar Obat Terlarang di Lebak
JB sendiri menyindir beberapa hal yang berkaitan dengan para pejabat yang ia sebut.
Mulai dari persoalan lambanya perizinan investasi, pergeseran lokasi pembangunan tempat pengolahan limbah, hingga persoalan parkir Pasar Sampay dan masalah Pasar PKL Kandang Sapi.
Tiga kepala OPD yang ia sebut diantaranya Kepala Dinas Penanam Modal dan Pelayan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) soal perizinan yang sulit terwujud, Kepala Bapperida Lebak, Yosep M Holis soal rencana pembangunan limbah, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lebak, soal Pasar PKL Kandang Sapi.
Baca Juga: Inilah 3 Macam Puasa Sunnah Jelang Idul Adha, Lengkap dengan Keutamaannya
“Masa iya kadis perizinan yang seperti ini mau dipakai lagi, ganti lambat kok. Coba bayangin Bupati dan wakil Bupati, itu orang mau pindah dari Cikande ke sini, punya lahan 10 hektar mau mindahin industri pertanian ke sini, dua tahun izinnya gak beres-beres izinnya,” kata JB.
JB juga mengaku pernah mendapatkan telpon dari calon investor yang mengeluh soal lambatnya perizinan di Kabupaten Lebak.
Padahal, kata JB, keberadaan industri di Lebak merupakan hal yang penting untuk membuka lapangan pekerjaan.
Baca Juga: Jual Jamu Ilegal Mengandung Bahan Kimia, Pengusaha di Cilegon Terancam 12 Tahun Penjara
“Kamu jadi kepala dinas, orang lain mau investasi dua tahun tidak beres-beres. Nelepon ke saya orang itu, duh Pak haji, izinnya masih di DPMPTSP. Masih banyak orang yang masih mau ibdah. Kerjanya ibadah, ganti masih banyak pegawai,” tuturnya.
Terkait Bapperida, ia menyayangkan izin sampah yang semula berada di Gunung Anten harus dipindahkan ke lokasi lain, yakni Dengung.
Padahal rencananya lokasi sampah di Gunung Anten awalnya bisa digunakan oleh industri untuk membuang sampah di lokasi tersebut.
Baca Juga: Polda Banten Bongkar Modus Suntik Elpiji 3 Kg ke 12 Kg, Pelaku Raup Untung Ratusan Juta
Selain itu, menyayangimu kawasan industri yang hingga kini belum menjadi apa-apa.
“Ini buat sampah nya, kenapa bikin tempat sampah di Gununganten, biar industri buang sampahnya ke situ. Ini mah malah dipindahkan ke Dengung tempatnya. Karena yang punya tanah di Dengung ada yang ngasih uang.” ujarnya.
JB juga meminta Kepala Disperindag Lebak agar membongkar palang pintu parkir yang berada di Pasar Sampai.
Baca Juga: Trending di X, Ini Kronologi Lengkap Argo Mahasiswa UGM yang Tewas Titabrak Mobil BMW di Sleman
“Dinas perdagangan berdiri kamu, bongkar itu palang pintu Pasar Sampai. Pasar kecil luh dibikin parkir, perbaiki tuh pasar kaki lima yang di Kopi tuh. Jangan loh pake paving blok dipake juga enggak. Kerja apa luh,” katanya. ***