BANTENRAYA.COM – Keluarga korban pembunuhan dan mutilasi berinisial SA (19) yang terjadi pada Sabtu, 19 April mengungkap salah satu misteri dari sifat buruk pelaku bernama Mulyana (23) yang belum terungkap.
Pasalnya setelah melakukan pembunuhan dan mutilasi korban ternyata pelaku sempat berpura-pura ikut melakukan pencarian korban padahal dirinyalah melakukan hal keji terhadap korban.
Orang tua korban Mastura mengaku merasa sangat terpukul saat menerima kabar putrinya meninggal dengan keadaan tubuh yang terpisah.
Baca Juga: Bikin Ngeri! Film Horor Terbaru Mangku Pocong, Berikut Sinopsis, Jadwal Tayang dan Daftar Pemain
“Ya namanya orang tua pasti sangat terpukul banget cuma gimana anak saya sudah kembali. Kita juga sempat syok dan merasa capek karena terus terusan mencari tapi tidak ketemu-ketemu,” ujarnya saat ditemui di kediamannya di Desa Rancasanggal, Kecamatan Cinangka, Selasa (22/4).
Ia menjelaskan, keluarga terakhir kali melihat putrinya pada hari Minggu (13/4) Sore yang diketahui pergi bersama pelaku sebagai kekasihnya.
“Setalah satu hari enggak ada kabar, kita berusaha mencari ke rumah pelaku di Desa Gunungsari, Kecamatan Gunungsari. Cuma pada waktu ketemu si pelaku, dia bilangnya akan berusaha mencari sampai ketemu, padahal dia juga yang membunuhnya,” katanya.
Baca Juga: Gubernur Banten Tegur OPD yang Minta Anggaran Seremonial ke DPRD: Itu Nggak Keren
Mastari berharap pelaku bisa dihukum seberat-beratnya dan setimpal dengan apa yang ia perbuat karena apa yang dilakukan oleh pelaku dinilai sangat keji dan tidak manusiawi.
“Kita pengennya pelaku dihukum seberat-beratnya, kalau dia telah membunuh anak saya berarti dia juga harus dihukum mati. Pelaku bilangnya anak saya lagi hamil, padahal sebenarnya tidak, anak saya juga jarang keluar bareng dia,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, dalam kesehariannya sang korban diketahui jarang pergi jauh dan sering kali membantu neneknya untuk membersihkan telur yang akan dijual.
Baca Juga: Realisasi Bantuan Seragam Sekolah Gratis Walikota Kota Serang Budi-Agis Tahun 2026
“Neneknya kan punya usaha telur, dia sering diminta bantu untuk membersihkan telur. Keluar rumah juga enggak lama paling untuk beli seblak, dan pelaku sebenarnya sangat jarang datang ke rumah saya,” paparnya.
Selain itu, orang tua juga belum mengetahui seberapa lama putrinya menjalin hubungan dengan pelaku.
“Dulu pernah cerita ke saya katanya sudah enggak berhubungan lagi sama pelaku. Dia aja pernah kerumah kita paling dua kali doang,” tuturnya.***