BANTENRAYA.COM – Industri kimia di Kota Cilegon ternayata menyimpan bahaya tersendiri.
Dimana, menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Cilegon ada sebesar 800 ribu ton kimia yang di timbun di industri yang ada di Kota Cilegon.
Termasuk juga 450 peralatan radio aktif dan pipa interkoneksi untuk B3.
Baca Juga: Super Hemat NO DEBAT, Langganan Internet XL SATU 10 Bulan Cuma Bayar 8 Bulan
Kepala BPBD Kota Cilegon Suhendi menjelaskan, ada beberapa karakteristik bencana alam dan non alam, untuk non alam ada kegagalan teknologi yang cukup tinggi. Hal itu karena banyaknya industri yang ada di Kota Cilegon.
“800 ribu ton bahan B3 dilokasi timbunan itu berpotensi jika ada banjir dan kebakaran. 450 peralatan radio aktif dan tekoneksi dan itu B3,” katanya Sihendi saat menjadi narasumber Penguatan dan Pengelolaan Forum Risiko Bencana, Senin 12 November 2024.
Disisi lain, papar Suhendi, ada potensi bahaya saat peralihan muatan kimia B3. Misalnya, tabrakan, kecelakaan, terbakar dan lainnya.
“Bongkar muat B3, ada insiden tranformasi B3 tabrakan dan lainnya,” ujarnya.
Jika terjadi bencana kegagalan teknologi, papar Suhendi, ratusan milar kerugian akan ditanggung. Hal itu belum mengukur kerugian masyarakat.
“Bisa ratusan miliar kerugian yang di tanggung,” tegasnya.
Baca Juga: SERBU! Promo Kode Voucher Belanja Online di Shopee 11.11 Hari Ini 11 November 2024
Suhendi menjelaskan, untuk bencana alam ada tsunami yang diakibatkan dari gempa yang ada di selat sunda.
“Ada 6 kecamatan yang rawan saat tsunami,” jelasnya. ***