BANTENRAYA.COM – Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Pandeglang, M. Habibi Arafat mengaku saat ini pihaknya sudah mencoba menghubungi Direktur Utama atau Dirut RSUD Berkah Pandeglang terkait persoalan hutang darah yang dimiliki RSUD Berkah ke Palang Merah Indonesia atau PMI Pandeglang dengan nilai lebih dari Rp 2 miliar.
Hasil percakapannya tersebut, Habibi mengungkapkan bahwa pihaknya mengetahui hutang yang dimiliki oleh RSUD Berkah Pandeglang sudah bertumpuk sejak empat tahun ke belakang.
Kini, Komisi IV DPRD Kabupaten Pandeglang berencana akan melakukan pemanggilan dan pertemuan langsung dengan Dirut RSUD Berkah Pandeglang.
Baca Juga: Kelar Pleno, Ini Deretan Nama Calon Hasil Penjaringan Nasdem Cilegon
“Kalo lewat telpon saya sudah coba komunikasi ( dengan Dirut). Kalo hutang itu dia sudah ada dari 4 tahun kebelakang hutang 2 miliar itu,” kata Habibi kepada Bantenraya.com, Minggu, 12 Mei 2024.
Dalam pertemuannya nanti, Habibi akan meminta keterangan dari pihak RSUD terkait riwayat anggaran dari RSUD Berkah yang mengakibatkan RSUD terlilit hutang hingga miliaran rupiah dan mengganggu pelayanan PMI Pandeglang.
“Kita akan tanya soal riwayat penganggarannya kenapa bisa seperti ini gitu, kita akan tanya kendalanya hingga bisa ada tunggakan ke PMI,” paparnya.
Baca Juga: 566 Peserta CAT PPK Tereliminasi, Berikut Jadwal Tes Wawancara Selanjutnya
Lebih lanjut Habibi juga menyayangkan soal empat tahun tunggakan RSUD Berkah Pandeglang yang sama sekali tidak diketahui oleh Komisi IV DPRD Kabupaten Pandeglang.
Seharusnya, kata dia, pihak RSUD sejak awal membuka komunikasi ke pihaknya sebagai bentuk keterbukaan informasi anggaran.
“Kalo dari dulu misalnya taumah ya, dan RS bilang ke kita, kita bersama-sama carikan solusi penganggaran dan yang lainnya. Kita akan bantu, gak mungkin seperti ini,” tegasnya.
Baca Juga: Laris Manis saat Libur Panjang, Sejumlah Hotel di Anyer-Cinangka Terisi Penuh
Kendati demikian, Habibi mengaku bahwa pihaknya tak mungkin menyalahkan RSUD begitu saja. Terlebih, salah satu persolan lain membuat permasalahan ini bertahan hingga bertahun-tahun ialah sosok Dirut RSUD Berkah Pandeglang yang terlalu sering berganti.
“Direkturnya itukan ganti-ganti terus, jadikan memang tanggungjawabnya berlimpah-limpah, jadi susah juga,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu sumber dari PMI Pandeglang yang dijumpai Bantenraya.com mengungkapkan bahwa rupanya, orang yang saat ini menjabat sebagai Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Pandeglang, merangkap jabatan sebagai Wakil Direktur (Wadir) Pelayanan di RSUD Berkah atas nama Kodiat Juarsa.
Baca Juga: Sungai Cidurian Dangkal, Warga Cikande Minta Dibuatkan Tanggul untuk Cegah Banjir
Sumber yang tidak ingin disebut namanya tersebut juga menerangkan, posisinya yang merangkap mengakibatkan PMI Pandeglang tidak bisa menekan pihak RSUD Berkah Pandeglang untuk membayar hutang miliaran rupiah tersebut.
“Kami sudah upaya bicara ke kepala UDD (Kodiat Juarsa), tapi ya kayak jeruk makan jeruk karena dia punya jabatan di RSUD. Dan dia juga lebih condong ke RSUD sepertinya. Dia masih PNS di rumah sakitkan. Akhirnya, ketua PMI memutuskan untuk menyetop pelayanan untuk pasien RSUD,” tandasnya. (Aldi/Bantenraya.com)***