BANTENRAYA.COM – Membaca kitab Dalailul Khairat jadi salah satu tradisi turun temurun puluhan tahun warga Lingkungan Kadipaten, Kelurahan Kedaleman, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon saat menjelang buka puasa.
Dimana, mulai dari anak-anak hingga orang tua berkumpul di masjid untuk membaca kitab Dalailul Khairat yang isinya adalah pujian kepada Allah dan Nabi Muhammad SAW.
Membaca kitab Dalailul Khairat menjadi salah satu tradisi ngabuburit yang terus dilestarikan sebagai salah satu warisan para ulama dan kiai di Kota Cilegon.
Baca Juga: Harga Bawang Merah Anjlok, PT ABM Banten Akui Salah Prediksi
Ketua DKM Masjid Nurul Ahyan Ustadz Junaidi menjelaskan, Ramadhan merupakan waktu dimana dilipatgandakannya pahala. Salah satunya memperbanyak amalan dzikir kepada Allah SWT.
“Tradisi ini sudah turun temurun setiap bulan Ramadhan,” katanya, Rabu 20 Maret 2024.
“Setiap sore kita membaca kitab dalailul khairat, isinya dzikir kepada Allah dan pujian kepada Rasulullah. Tradisi ini sambil nunggu magrib, istilah sekarang ngabuburit,” ujarnya.
Baca Juga: Jam Tayang Pyramid Game Episode 9 dan 10, Lengkap dengan Link Nonton Resmi Bukan Telegram
Selain perbanyak amal dengan dzikir dan shalawat, papar Junaidi, seluruh warga juga diperkenankan untuk memberikan sedekah berupa makanan untuk berbuka puasa kepada anak-anak hingga orang tua yang membaca kitab tersebut.
“Ada juga makanan untuk buka puasa bersama dari setiap warga. Ini adalah bentuk ibadah sedekah yang terus juga dirawat sebagai amalan dan kesalehan sosial,” ucapnya.
Disisi lain, hal positif lainnya, tegas Junaidi, bisa mengurangi aktivitas negatif dan menjaga amalan puasa agar bisa diterima pahalanya.
Baca Juga: Wonderful World Episode 7 dan 8 Sub Indo: Jadwal Tayang, Spoiler serta Link Nonton Full
“Harapannya sih semoga bisa mengurangi hal-hal negatif yang kebanyakan dilakukan oleh anak jaman sekarang. Perbanyak amalan yang berfaedah tentu lebih baik,” imbuhnya.
Salah satu warga Juju menyatakan, membaca dalail atau yang lebih dikebal masyarakat adalah kitab Burdah menjadi tradisi yang terus dilakukan.
Jika di luar Ramadhan hanya hanya dilakukan satu pekan sekali. Selama Ramadhan full dilakukan satu bulan.
Baca Juga: Wedding Impossible Episode 9-12 Tamat, Simak Jadwal Tayang, Spoiler dan Link Nonton Resmi
“Kalau bulan biasa itu satu kali dalam satu pekan. Kalau sekarang ini dilakukan selama Ramadhan full sampai nanti menjelang hari akhir atau sehari sebelum malam takbir,” paparnya.
Tradisi ini, papar Juju, sudah sangat mengakar di masyarakat, sehingga setiap harinya masjid menjadi penuh saat menjelang buka puasa.
“Masih sangat kental tradisinya. Jadi kalau sore masjid pasti ramai,” pungkasnya. ***