BANTENRAYA.COM – Syawal merupakan bulan kesepuluh dalam kalender Hijriyah. Ada beberapa amalan sunnah yang menghadirkan pahala berlimpah.
Amalan bulan Syawal dapat menjadi pelengkap ibadah kita selama bulan Ramadhan yang menunjang kebiasan baik terbentuk ke depannya.
Pasalnya, kebanyakan ibadah yang rutin dijalankan bulan Ramadhan umumnya kembali mengendur setelah Hari Raya Idul Fitri.
Oleh karena itu, dengan menjalankan amalan Syawal ini dapat mempertahankan kualitas dan kuantitas amal ibadah kita seterusnya.
Baca Juga: GEGER! Warga Kragilan Kabupaten Serang Dihebohkan Penemuan Mayat Tanpa Identitas di Sungai
Amalan-amalan yang sebaiknya dikerjakan lebih banyak pada bulan ini adalah bersedekah, memperbanyak bacaan Al-Quran, shalat malam, besholawat, dan dzikir.
Dilansir Bantenraya.com dari Majelis Ulama indonesia, berikut ada beberapa ibadah sunnah utama yang dapat dilaksanakan selama Syawal berlangsung:
1. Puasa
Puasa Syawal memang menjadi ibadah sunnah yang sangat familiar di kalangan Muslim karena memiliki keistimewaan.
Baca Juga: Arus Balik Lebaran 2024, Pelabuhan Ciwandan Siap Layani Kapal dari Pelabuhan Panjang
Disebutkan dalam hadist bahwa berpuasa di bulan Syawal selama enam hari akan mendapatkan pahala layaknya puasa satu tahun.
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Sungguh Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian diiringi dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun.” (HR. Muslim)
2. I’tikaf
Baca Juga: Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Sungai Kabupaten Serang
I’tikaf ternyata tidak hanya dilakukan di bulan Ramadhan saja. Selama Syawal, Muslim disunnahkan untuk mengamalkannya sebagaimana yang Rasulullah SAW laksanakan.
فَتَرَكَ الِاعْتِكَافَ ذَلِكَ الشَّهْرَ ثُمَّ اعْتَكَفَ عَشْرًا مِنْ شَوَّالٍ.
“Kemudian Nabi tidak beri’tikaf pada bulan Ramadhan tersebut dan beri’tikaf sepuluh hari di bulan Syawal.” (HR. Bukhari)
3. Menikah
Baca Juga: Tips Ampuh Atasi Mabuk Saat Perjalanan
Menggelar pernikahan di bulan Syawal ternyata disunnahkan karena ibadah ini sangat diidam-idamkan Aisyah r.a.
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَوَّالٍ وَبَنَى بِي فِي شَوَّالٍ فَأَيُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّي قَالَ وَكَانَتْ عَائِشَةُ تَسْتَحِبُّ أَنْ تُدْخِلَ نِسَاءَهَا فِي شَوَّالٍ
‘Aisyah dia berkata, “Rasulullah ﷺ menikahiku pada bulan Syawal, dan mulai berumah tangga bersamaku pada bulan Syawal, maka tidak ada di antara istri-istri Rasulullah ﷺ yang lebih mendapatkan keberuntungan daripadaku.” Periwayat hadits berkata, “Oleh karena itu, ‘Aisyah sangat senang menikahkan para wanita di bulan Syawal.” (HR. Muslim).***