BANTENRAYA.COM – Berdasarkan data statistik jumlah penduduk laki-laki di Banten lebih banyak dibandingkan dengan perempuan.
Jika merujuk pada data jumlah penduduk tahun 2024 di Provinsi Banten sebanyak 12,43 juta jiwa.
Jumlah penduduk laki-laki mendominasi sebesar 50,85 persen, sedangkan jumlah penduduk perempuan sebesar 49,15 persen.
Dari informasi tersebut, diperoleh bahwa jenis kelamin penduduk laki-laki di Banten terdapat 104 orang per 100 orang perempuan di Provinsi Banten pada tahun 2024.
Baca Juga: Sosok Mr Dimyati Natakusuma si Mr Bean KW Siap OTW Pemilihan Gubernur Banten 2024
Bisa dibilang, jumlah jomblo berjenis kelamin laki-laki di Banten lebih banyak dibandingkan dengan perempuan. Atau terdiri dari 6,32 juta penduduk laki-laki dan 6,11 juta penduduk perempuan.
Lebih rinci lagi, pada penduduk gen Z atau rentang usia 15 sampai 25 tahun jumlah penduduk laki-laki tercatat sebanyak 1.029.386 jiwa, dan penduduk perempuan berjumlah 976.740 jiwa pada tahun 2024.
Alasan berstatus jomblo menarik untuk dikulik lebih lanjut. Bantenraya.com mengutip dari kajian Karel Karsten Himawan pada tahun 2019.
Baca Juga: Spesial Promo Ramadhan! Member Ace Hardware Serang Bisa Dapa Wajan Cantik Cuma Rp100 Ribuan
Alasan tidak menikah bisa dijelaskan dengan mudah untuk kasus negara seperti China, yang diakibatkan ketidaksimbangan jumlah laki-laki dan perempuan.
Faktanya, di Indonesia jumlah pemuda laki-laki lebih banyak daripada perempuan, dengan rasio 104,74, yang berarti setiap 104 laki-laki terdapat 100 perempuan.
Hal ini karena adanya pergeseran sikap dan pandangan terhadap pernikahan. Misalnya budaya patriarki yang kurang bisa diterima oleh perempuan modern.
Baca Juga: Pj Walikota Serang Yedi Rahmat Tangkap Basah Pelaku Pembuang Sampah Sembarangan di Sungai Cibanten
Bahkan, berdasarkan survei BPS pada tahun 2015 menyebit orang yang tidak menikah mengaku lebih bahagia daripada orang yang berumah tangga.
Ini menunjukkan bahwa pilihan menjomblo lebih bersifat personal, di tengah tekanan sosial yang terefleksi pada pertanyaan “Kapan nikah?” untuk single yang perlahan mulai memudar.***