BANTENRAYA.COM – Awal tahun 2023 sebanyak 16 rumah di Desa Cigoong Utara, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak terdampak pergerakan tahan hingga kerugian mencapai Rp160 juta.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, Febby Rizki Pratama mengatakan, rumah milik warga Cigoong Utara kembali terdampak pergerakan tanah pada Selasa 28 Februari 2023.
Jika ditotalkan dengan jumlah kerugian dampak bencana pergerakan tanah pada awal tahun mencapai Rp 160 juta.
Baca Juga: Link Nonton The Heavenly Idol Episode 5 Sub Indo, Bukan di Dramaqu, Drakorindo dan Telegram
“Awalnya kerugian tidak sampai segitu namun karena kembali terjadi bencana pada Selasa lalu total kerugian menjadi meningkat,” katanya kepada Bantenraya.com, Rabu 1 Maret 2023.
Ia menjelaskan, penyebab utama desa tersebut sering terdampak bencana pergerakan tanah karena tekstur tanah yang gampang ambles.
“Kejadian pergerakan tanah itu sudah beberapa kali terjadi kini kami sudah mengirimkan surat kepada Badan Geologi untuk mengkaji tekstur tanah apakah layak ditempati atau tidak,” jelasnya.
Baca Juga: Aris Nugraha Ungkap Alasan Buat Sinetron Preman Pensiun hingga Tukang Ojek Pengkolan: Karena Punya….
Ia mengungkapkan, selain karena tekstur tanah mudah ambles pemicu pergerakan tanah karena hujan lebat disertai angin kencang.
“Kami masih berusaha untuk segera memindahkan pemukiman tersebut itupun jika warga bersedia serta lahan untuk relokasi ada,” ungkapnya.
Febby menuturkan, sebanyak 60 kepala keluarga di lokasi tersebut sampai sekarang masih bertahan bahkan salah satu warga membuat tenda.
Baca Juga: PSM Makassar Makin menjauh dari Kejaran Persib dan Persija Usai Raih Poin Sempurna Atas Dewa United
“Sekarang mereka masih bertahan. Badan geologi masih mengumpulkan data sekunder antara lain foto-foto dan lain sebagainya,” tuturnya.
Ia berharap, agar warga Cigoong Utara bersabar karena pihaknya masih mengupayakan semaksimal mungkin untuk segera merelokasi sejumlah rumah yang terdampak.
“Saya harap warga bersabar karena kami masih menunggu hasil kajian dari Badan Geologi, secepat mungkin hasilnya akan kami umumkan,” harapnya.
Sementara itu, Nani, salah satu pemilik rumah mengatakan, awalnya rumah miliknya tidak terlalu rusak.
Namun pada Selasa 28 Februari 2023 semakin rusak karena terdampak pergerakan tanah kembali.
“Sekarang rumah sangat rusak. Sekarang saya mengungsi di rumah saudara saya,” tandasnya. ***