BANTENRAYA.COM – Terdapat informasi sejarah terbentuknya Nahdlatul Ulama di Indonesia dalam artikel ini.
Tidak hanya sejarah, tetapi juga dengan alasan terbentuknya organisasi Islam Nahdlatul Ulama tersebut.
Kini usia Nahdlatul Ulama sudah menginjak 1 Abad, dan merupakan organisasi Islam terbesari di dunia.
Baca Juga: WADUH! Ada Unsur LGBT Bahkan Adegan Ranjang Sesama Jenis dalam Serial The Last Of Us Episode 3
Nahdlatul Ulama atau NU adalah sebuah organisasi Islam terbesar di Indonesia yang didirikan pada 31 Januari 1926.
Sejarah NU bermula dengan pertemuan sekelompok ulama dan intelektual Muslim di Surabaya, Jawa Timur. Salah satunya KH Hasyim Asyari.
Memiliki tujuan untuk memperjuangkan kembali nilai-nilai Islam dan mempertahankan tradisi dan budaya Muslim Indonesia.
Baca Juga: JD ID Bangkrut? Perusahaan Tutup Layanan per 31 Maret 2023, akan ada Diskon Besar-Besaran?
Pertemuan tersebut melahirkan gerakan yang disebut sebagai Nahdlatul Ulama, yang berarti “Bangkitnya Ulama”.
Gerakan ini memiliki tujuan untuk memperjuangkan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan dalam konteks Islam, memperjuangkan keadilan sosial dan hak-hak perempuan.
NU sangat berpengaruh dalam membentuk identitas Islam Indonesia dan memainkan peran penting dalam membentuk pemikiran dan pandangan Islam yang lebih toleran dan inklusif.
Baca Juga: Walikota Syafrudin Ingatkan Pendamping PKH Soal Pendataan Warga Miskin Harus Akurat
Organisasi ini juga memiliki peran penting dalam membentuk politik dan sosial di Indonesia, termasuk dalam mempromosikan demokrasi dan hak asasi manusia.
NU juga memiliki program-program pendidikan, sosial, dan pembangunan, seperti sekolah-sekolah, pondok pesantren, lembaga-lembaga sosial, dan program-program pembangunan masyarakat.
Organisasi ini sangat dikenal dan diakui sebagai salah satu organisasi Islam terbesar dan paling berpengaruh di dunia.
Baca Juga: Luar Biasa! Inilah Sosok Pemuda Asal Ciamis yang Jadi Presiden BEM Columbia University
Secara keseluruhan, sejarah NU sangat penting dan memainkan peran besar dalam membentuk identitas dan pemikiran Islam di Indonesia, serta mempromosikan nilai-nilai toleransi, demokrasi, dan hak asasi manusia.***