BANTENRAYA.COM – Komisi IV DPRD Kota Cilegon mendatangi Tempat Pembuangan Sampah Akhir atau TPSA Bagendung, Selasa, 4 Oktober 2022.
Komisi IV DPRD Kota Cilegon bermaksud mengecek kebenaran pengolahan sampah menjadi bahan bakar jumputan padat atau BBJP oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon dan mengecek kesiapan TPSA Bagendung menerima sampah dari Kabupaten Serang.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Cilegon Anugerah Chaerullah mengaku terkaget setelah melihat proses pengolahan sampah menjadi BBJP.
Baca Juga: Seret Order Usai Keok dari Darman, Remon Preman Pensiun 6 Alih Profesi Jadi Sopir Angkot
Awalnya Ia tak percaya, namun setelah melihat ke lokasi mengapresiasi terkait kerjasama pengolahan sampah dengan Indonesia Power.
“Setelah kita melihat langsung ke lokasi, bagus kok sampah bisa diolah jadi barang campuran bahan bakar untuk PLTU,” kata Erul kepada awak media.
Erul yang awalnya juga menolak penerimaan sampah dari Kabupaten Serang menjadi mendukung langkah DLH Kota Cilegon dalam berinovasi menambah pendapatan asli daerah atau PAD.
Baca Juga: Lulusan SMA atau SMK Merapat, Dibuka Loker untuk 2 Posisi di Lion Air Group dan Super Air Jet
“Terkait pembuangan sampah dari Kabupaten Serang ke TPSA Bagendung Komisi IV support penuh apa yang dilakukan DLH Kota Cilegon,” katanya.
“Awalnya kami juga mersa keberatan namun setelah kami tahu secara langsung dan kami melihat pengolahan seperti ini kami support,” katanya.
Ini bagus kok untuk mendongkrak PAD ke depannya, intinya lokasi penempatan dan pengolahan sampah disini cukup baik,” ujar Politisi Partai Amanat Nasional ini.
Baca Juga: Bang Edi Preman Pensiun 6 Ditanya Perempuan Cantik Ini Cara Masuk XTC: Boro-boro Ngertilah, Hufff!
Di tempat yang sama, Pelaksana Tugas Kepala DLH Kota Cilegon Ahmad Aziz Setia Ade Putra mengatakan, kedatangan Komisi IV DPRD Kota Cilegon ke TPSA Bagendung lantaran adanya kabar penolakan dari warga.
Sehingga wakil rakyat bersama yang lain meninjau langsung ke lokasi untuk melihat bagaimana penanganan sampah yang dilakukan DLH Cilegon.
“Sudah kita lihat bersama bahwa kegiatan penanganan sampah dari Kabupaten Serang tidak menggangu sama sekali. Namun terkait rute, tadi Komisi IV juga mengingatkan untuk tidak melewati kota,” ucapnya.
Baca Juga: 11 Link Twibbon Maulid Nabi 2022 Desain Kece Lengkap dengan Cara Pasang Foto
“Alhamdulillah rute sudah kami tentukan melewati jalur selatan atau lewat Mancak, dengan jarak tempuh hanya dua kilometer dari lokasi pembuangan,” akunya.
Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) TPSA Bagendung, Bagus Ardhanto mengatakan, pada 2021 lalu Pemkot Cilegon menandatangani memorandum of understanding dengan PT Indonesia Power untuk pemanfaatan sampah menjadi BBJP.
BBJP digunakan sebagai bahan bakar pendamping batubara di PLTU Suralaya.
Baca Juga: Contoh Susunan Acara MC Maulid Nabi 2022, Lengkap dari Pembukaaan hingga Penutup
“TPSA Bagendung sebagai pilot project sampah menjadi BBJP. Semua investasi peralatan, bangunan, mesin, biaya listrik dari Indonesia Power, kita hanya tenaga kerja dan tempatnya saja,” kata pria yang biasa disapa Dadank.
Dikatakan Dadank, saat ini produksi BBJP dari 5 ton sampah menghasilkan 1,5 ton BBJP. Saat ini, Pemkot Cilegon telah bekerjasama dengan PLN untuk produksi BBJP kapasitas 30 ton sampah per hari.
“Pembangunan gedungnya lagi dilakukan. MoU sudah dilakukan Juni 2022,” kata Dadank.
Dalam pembangunan produksi BBJP, kata Dadank, Pemkot Cilegon tidak mengeluarkan anggaran sepeserpun. Bahkan, sampah di Bagendung saat ini berkurang 5 ton per hari.
Ke depan setelah adanya pabrik BBJP milik PLN akan mengurangi sampah 30 ton per hari menjadi BBJP.
“Saat ini dengan kapasitas produksi 5 ton sampah, pengiriman BBJP sebagai bahan bakar pendamping ke PLTU Suralaya sekitar 10 hari sekali,” tuturnya.
Baca Juga: Melihat Barang Bukti Pembunuhan Brigadir J, Total Ada 5 Pistol Diserahkan ke Kejaksaan
“Karena sampah 5 ton hanya menghasilkan BBJP 1,5 ton saja, sekali pengimiriman harus 10 ton, agar tidak berat di ongkos,” jelasnya
Dadank menerangkan, di daerah lain pemerintah harus mengeluarkan Rp 350 sampai Rp 750 ribu untuk mengelola sampah per 1 ton.
“Makanya dengan ini kita sudah sangat terbantu dengan berkurangnya sampah,” ucapnya.
Baca Juga: Tes Psikologi: Gambar Favoritmu Akan Menentukan Tipe dan Karakteristik Sifat Kamu
Sampah yang diolah BBJP merupakan sampah segar yang usianya baru dua hari. Kemudian dipilah, maksimal 20 persen non organik seperti plastik.
Bahan produksi BBJP juga tidak bisa keramik, kaca, kayu dan sebagainya yang keras.
“Sampah segar itu setelah dipilah, setelah itu difermentasi, kemudian digiling kasar, kemudian digiling halus, baru jadi BBJP,” ucapnya. ***



















