BANTENRAYA.COM – Tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu, 1 Oktober 2022 memberikan duka yang mendalam.
Ratusan korban telah meninggal dunia, dan korban-korban yang luka dari ringan hingga berat masih dirawat di Rumah Sakit.
Tragedi serupa pernah terjadi pada 15 April 1989 di Hillsborough yang merupakan kandang dari Sheffield Wednesday di Kota Sheffield, Inggris.
Baca Juga: Lirik Lagu Bebaskan Diriku, dari Armada: Aku Berhenti Sayang, Tak Sadarkah Kau Selama Ini
Saat itu, sedang digelar pertandingan antara Liverpool dan Nottingham Forest pada laga semi final piala FA.
Korban dari peristiwa tersebut berasal dari pendukung tim Liverpool, korban dari tragedi tersebut berjumlah 96 orang.
Jumlah tersebut tercatat sebagai jumlah korban di stadion tertinggi sepanjang sejarah Britania Raya.
Baca Juga: Tim 3 Besar Musim Lalu Tak Terbendung di Laga Liga 3 Banten
Berawal dari sebelum laga dimulai ketika para supporter datang ke stadion Hillsborough, namun jumlah supporter melebihi perkiraan.
Panitia hanya menyediakan tribun berkapasitas kurang lebih 14.000 orang, sedangkan pendukung Liverpool melebihi 15.000 orang.
Sedangkan untuk supporter Nottingham, polisi menyediakan tribun berkapasitas 21.000 orang.
Baca Juga: Lirik Lagu Ghost dari Justin Bieber, Your Memory is Ecstasy I Miss You More Than Life
Kesalahan dari panitia membuat peristiwa yang menyebabkan 96 korban meninggal dunia ini terjadi.
Inspektur yang bertugas saat itu, Inspektur Marhsall David Duckenfield salah mengambil keputusan penting.
Dia mengintruksikan untuk membuka gerbang C dimana sektor 3 dan 4 berada.
Baca Juga: Kisah Duka Pasang Suami Istri yang Jadi Korban Tragis Aremania
Namun saat itu sektor 3 dan sektor 4 sudah dipenuhi oleh supporter yang sudah masuk sebelumnya.
Supporter yang sudah tidak sabar pun tetap menerobos masuk kedalam, sehingga terjadilah kericuhan di dalam stadion.
Para supporter yang berada di dalam akhirnya berdesakan dan terjepit saking penuhnya orang yang menerobos masuk.
Baca Juga: FIFA Soroti hingga Angkat Bicara Tragedi Kanjuruhan Arema VS Surayaba
Para supporter yang berdesakan terhimpit dan kehabisan oksigen sehingga menyebabkan tubuh lemas.
Dilaporkan 96 orang meninggal dunia, 89 orang laki-laki dan 7 orang perempuan.
Korban kebanyakan berumur dibawah 30 tahun, 13 orang dibawah 20 tahun dan yang termuda 10 tahun.
Baca Juga: Usai Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022, PSSI Bilang Begini
Korban termuda berusia 10 tahun bernama Jon Paul yang merupakan sepupu dari pesepak bola sekaligus kapten Liverpool Steven Gerrard yang kala itu berusia 9 tahun.
Peristiwa ini membuat trauma bagi korban, 730 orang terluka di dalam stadion serta 36 orang terluka di dalam stadion.***