BANTENRAYA.COM- Baru-baru in media sosial dihebohkan atas pernyataan Pavel Durov yang menyebut WhatsApp tidak aman dan berbahaya.
Pavel Durov adalah seorang wirausahawan Rusia yang dikenal sebagai pendiri sekaligus CEO situs jejaring sosial VK dan aplikasi perpesanan Telegram.
Pendiri Telegram tersebut secara terang-terangan mengungkap mengenai sistem keamanan dari aplikasi WhatsApp.
Baca Juga: Fakta-fakta Menarik Seputar Hacker Bjorka yang Diduga Retas Dokuman Rahasia Presiden Jokowi
Menurut dia, WhatsApp telah membagikan data privasi para pengguna termasuk isi chat kepada pihak ketiga. Hal ini disampaikan Pavel Durov melalui kanal resminya di Telegram.
“Aplikasi seperti WhatsApp memberikan data pengguna secara realtime kepada pihak ketiga dan juga beberapa klaim mereka tentang enkripsi E2E (end-to-end),” ucapnya, dikutip Bantenraya.com pada Selasa, 29 Desember 2021.
Menurut Durov, enkripsi end-to-end tidak menjamin bahwa isi chat pengguna tidak dapat dibaca oleh orang lain.
Baca Juga: Sinopsis dan Link Streaming Big Mouth Episode 14 Full Movie Sub Indo Lengkap dengan Jadwal Tayang
“Klaim mereka (WhatsApp) mengenai enkripsi end-to-end sebenarnya juga bisa mengungkap isi chat para penggunanya,” katanya.
Pernyataan Pavel Durov ini dimulai dari kasus pembobolan ponsel CEO Amazon Jeff Bezos pada 2018.
Ada backdoors yang disengaja oleh WhatsApp hingga pertanyaan terhadap kesuksesan fitur end-to-end encryption yang disebut fitur keamanan paling canggih saat ini dipertanyakan.
Baca Juga: Apa Motif Hacker Bjorka Mengklaim Bocorkan Dokumen Rahasia Milik Presiden RI? Berikut Penjelasannya
“Pekan lalu menjadi jelas bahwa backdoor ini telah dieksploitasi untuk mengekstrak komunikasi pribadi dan foto-foto Jeff Bezos (orang terkaya di planet ini) yang sayangnya mengandalkan WhatsApp,” katanya.
“Karena serangan itu tampaknya berasal dari pemerintah asing, ada kemungkinan banyak pemimpin bisnis dan pemerintah lainnya menjadi sasaran,” Dikutip Bantenraya.com dari postingan blog Pavel Durov, Senin, 3 Februari 2020.
Berikut ini alasan pendiri sekaligus CEO Telegram Pavel Durov mengkritik WhatsApp dirangkum Bantenraya.com dari official blog Pavel Durov:
Baca Juga: Komnas HAM Ungkap Seberapa Penting Penggunaan Lie Detector dalam Pengungkapan Kasus Brigadir J
1. Keamanan enkripsi end to end WhatsApp tidak dapat diandalkan.
2. WhatsApp tidak memperhatikan keamanan data pengguna.
3. Setiap pesan yang dicadangkan di ICloud tidak dilindungi.
4. Ada 12 celah pintu belakang (back door) yang disusupi.
5. WhatsApp menutup kode sumber (source kode) yang membuat pihak ketiga tidak bisa memastikan keamanan enkripsi benar-benar dilakukan.
Belum lama ini para pengguna WhatsApp juga dihantui teror malware Pegasus buatan Israel.
Baca Juga: OPEN CASTING! Preman Pensiun 6 Cari Pemain Baru, Simak Cara Daftar dan Tata Caranya di Sini
Malware ini diklaim sangat canggih karena bisa mengintai semua kegiatan yang terjadi pada ponsel pengguna, termasuk membaca pesan serta menyadap panggilan telepon dan video call.***

















