BANTENRAYA.COM — Bulan Safar adalah bulan kedua setelah bulan Muharram dalam penanggalan Hijriyah atau kalender Islam.
Meski demikian, sejumlah orang saat ini masih meyakini bahwa bulan Safar adalah bulan sial.
Sehingga ada yang menyarankan tidak boleh ada perayaan pernikahan pada bulan Safar karena dikhawatirkan akan sial.
Saking kuatnya image bulan Safar sebagai bulan sial, sampai saat ini masih ada yang meyakini itu.
Benarkah bulan Safar adalah bulan sial?
Baca Juga: Malam Kelam di Makassar, Persib Babak Belur Dibantai PSM 5-1
Benarkah tidak boleh ada pernikahan di bulan Safar?
Lalu apa kata Rasulullah SAW tentang anggapan bahwa bulan Safar adalah bulan sial?
Rasulullah SAW pun menjawab pertanyaan ini ketika masih hidup dengan sebuah hadits.
Berikut hadist Rasulullah SAW yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim dalam kitab Shahih-nya yang membantah anggapan salah pada bulan Safar dikutip Bantenraya.com dari malangterkini.com, Selasa, 30 Agustus 2022.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ إِنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم: قَالَ لَا عَدْوَى وَلَا صَفَرَ وَلَا هَامَةَ. رواه البخاري ومسلم.
Artinya: “Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: Tidak ada penyakit menular. Tidak ada kepercayaan datangnya sial dari bulan Shafar. Tidak ada kepercayaan bahwa orang mati, rohnya menjadi burung yang terbang. (HR al-Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: Begini Strategi PLN Terapkan Tata Kelola Manajemen Aset Untuk Salurkan Listrik Andal
Dari hadits ini kita bisa ambil kesimpulan bahwa tidak benar bukan Safar dianggap sebagai bulan sial.
Itulah sabda Rasulullah SAW yang menjawab pertanyaan benarkah bulan Safar adalah bulan sial?
Jadi, tidak usah lagi percaya kalau ada orang yang bilang bahwa bulan Safar penuh kesialan. ***
Artikel ini sebelumnya sudahntayang di https://malangterkini.pikiran-rakyat.com/khazanah/pr-1255383390/benarkah-bulan-safar-bulan-sial-ini-penjelasan-ulama-dan-sejarahnya?page=2