BANTENRAYA.COM — Pemerintah Kota Serang akan memunculkan kuliner sebagai ekonomi kreatif unggulan di Kota Serang.
Kuliner sendiri merupakan salah satu dari 17 subsektor ekonomi kreatif yang dirumuskan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.
Kemunculan kuliner sebagai ekonomi kreatif unggulan Kota Serang didasari dari permintaan Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif Sandiaga Uno yang pada Selasa lalu berkunjung ke Kota Serang.
Dalam kegiatan workshop Kata Kreatif itu Sandiaga meminta Pemerintah Kota Serang melalui Asda 2 Yudi Suryadi untuk memunculkan salah satu dari 17 subsektor ekonomi kreatif sebagai ekonomi kreatif unggulan Kota Serang.
Baca Juga: Sudah Rusak Berbulan-bulan, Warga Keluhkan Kerusakan Jalan Raya Cadika Sayar Kota Serang
Dalam kesempatan itu Sandiaga mengatakan, pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI akan senantiasa mendukung upaya-upaya yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi kreatif di seluruh Indonesia.
Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kota Serang Tubagus Urip Henus mengatakan, Kota Serang memiliki kekuatan dalam kuliner sehingga Pemerintah Kota Serang akan mendorong kuliner sebagai ekonomi kreatif unggulan dari Kota Serang.
Pemunculan kuliner sebagai ekonomi kreatif unggulan Kota Serang juga didorong dari kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif Sandiaga Uno ke Kota Serang pada Selasa yang lalu.
Baca Juga: Link Nonton dan Alur Cerita Melur Untuk Firdaus Episode 8 Sub Indo Dengan Jadwal Tayang Lengkap
Urip mengatakan, Kota Serang memiliki sejumlah kuliner khas yang tidak dimiliki oleh daerah lain. Sebut saja misalkan sate bandeng.
Karena itu dia optimis dengan masa depan kuliner di Kota Serang dan memutuskan untuk menjadikan kuliner sebagai subsektor ekonomi kreatif dari Kota Serang.
Keunggulan kuliner Kota Serang salah satunya ditandai oleh besarnya permintaan akan kuliner tersebut, baik sebagai oleh-oleh maupun makanan yang disediakan hotel.
Baca Juga: Link Nonton Resmi Melur Untuk Firdaus Sub Indo Episode 7 Lengkap Dengan Sinopsis
Bahkan, beberapa kuliner yang ada di Kota Serang sudah diekspor ke luar negeri sehingga secara kualitas bisa sangat diadu dengan kuliner dari daerah lain.
Urip mengatakan, saat ini ada sekitar 58 kuliner yang terdata oleh Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kota Serang melalui Forum Ekonomi Kreatif Kota Serang.
Urip mengungkapkan, selain kuliner, Kota Serang juga memiliki dua ekonomi kreatif lain yang masuk ke dalam 17 subsektor ekonomi kreatif yaitu kriya dan fashion.
Baca Juga: Kunjungi Vatikan, Ini yang Dikatakan Yaqut Cholil Qoumas saat Bertemu Paus Fansiscus
Pada ekonomi kreatif kriya kerajinan berbahan dasar kulit kerang merupakan salah satu kerajinan unggulan Kota Serang yang berasal dari Kecamatan Kasemen, Kota Serang, yang kualitasnya sudah sangat baik.
Sementara pada subsektor ekonomi kreatif kedua, ada Batik Banten yang juga merupakan batik khas dari Kota Serang yang desainnya mengambil dari pecahan keramik maupun benda-benda peninggalan sejarah yang ditemukan di Kesultanan Banten tempo dulu.
Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata kepemudaan dan Olahraga Kota Serang Hotijah mengungkapkan, data kuliner yang ada di Kota Serang setiap saat bisa berubah sesuai dengan perkembangan kuliner yang ada di Kota Serang.
Baca Juga: Syarat Terbaru Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 32, Cek Sekarang Juga!
Untuk itu data kuliner maupun ekonomi kreatif lain yang ada di Kota Serang bersifat dinamis yang bisa berkurang maupun bertambah.
Dia mencontohkan pada beberapa tahun sebelumnya khusus untuk ekonomi kreatif kuliner di Kota Serang berjumlah 200 lebih.
Namun saat ini yang masih eksis jumlahnya di bawah 100 seperti yang disampaikan oleh kepala dinas.
Dikutip Banten Raya dari laman resmi Kemenparekraf, terdapat 17 subsektor ekonomi kreatif di Indonesia. Adapun ke-17 subsektor ekonomi kreatif tersebut yaitu.
Pengembang permainan (game), arsitektur, desain interior, musik, seni rupa, desain produk, fesyen, kuliner, fotografi, desain komunikasi visual, televisi dan radio, kriya, periklanan, seni pertunjukan, penerbitan, aplikasi, dan yang terakhir Film, Animasi, dan Video. ***


















