BANTENRAYA.COM – Dukungan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) terhadap perpanjangan periode jabatan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada silaturahmi nasional (Silatnas) di Istora Senayan, Jakarta akhir Maret kemarin menuai kontroversi.
Namun sejumlah kepala desa (Kades) termasuk di Kabupaten Serang memberikan penjelasan jika dalam acara Silatnas tidak ada dukung mendukung perpanjangan periode presiden atau presiden 3 periode.
Bahkan, salah satu kades yang meneriakan 3 presiden tiga periode diteriaki atau disoraki oleh para kepala desa lain yang hadir dalam acara Silatnas tersebut.
Baca Juga: Jadwal Sahur dan Buka Puasa Ramadhan Wilayah Serang Banten Selasa 5 April 2022
“Jadi mengenai tanggapan Apdesi tiga periode pada saat di Istora Senayan itu tidak benar,” ujar Kepala Desa Sindangheula, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang Suheli, Senin 4 April 2022.
“Kebetulan saya juga hadir pada acara tersebut,” tegasnya.
Suheli bersama dengan para kades yang hadir di acara Silatnas menegaskan tidak mendukung presiden 3 periode.
Baca Juga: Tarif Resmi Bus PO Haryanto Arus Mudik Lebaran 2022, Jakarta Malang Rp 650 Ribu
“Kalau kami sesuai dengan konstitusi saja, tidak sepakat kalau tiga periode,” katanya.
Ia tidak menampik jika ada salah satu kades dari Provinsi Aceh Tenggara yang diberi kesempatan untuk bertanya namun diujung pertanyaan meneriakan tiga periode.
“Ceritanya kepala desa yang dari Aceh itu dikasih kesempatan untuk bertanya, kemudian di akhir pertanyaan mengucapkan 3 periode,” ungkapnya.
Baca Juga: Liga Champions Eropa, Empat Tim Berburu Tiket Semifinal, yuk simak Jadwalnya
“Yang para kades yang hadir itu sorak (teriak-red) semua, artinya menandakan tidak sepakat, kalau sepakat kan tepuk tangan,” tuturnya.
Suheli meyakini, dari jumlah peserta Silatnas yang hadir jika jika dilakukan voting yang mendukung presiden 3 periode paling sekitar 0 koma sekian persen atau paling tinggi 1 persen.
“Para kepala desa yang lainnya enggak mendukung, cuman ya jadi ramai saja seolah-olah Apdesi itu mendukung tiga periode, Jadi sebetulnya yang nomong tiga periode seperti diolok-olok,” ungkapnya. ***