BANTENRAYA.COM – Artikel ini akan membahasa bacaan doa membayar hutang puasa qadha ramadhan, lengkap dengan tata cara dan hukumnya.
Seperti diketahui, puasa di bulan Ramadan merupakan rukun Islam yang ketiga.
Umat muslim dan muslimah yang memiliki hutang puasa Ramadan wajib hukumnya membayar sebelum memasuki bulan Ramadan berikutnya.
Baca Juga: Link Nonton Drakor Crazy Love Episode 7 Sub Indo, Lengkap dengan Sinopsis dan Jadwal Tayang
Tahun ini, awal Ramadhan 2022 atau 1443 Hijriah baru akan diputuskan Kementerian Agama melalui sidang Isbat Jumat, 1 April 2022.
Bagi Muslim yang masih punya hutang puasa harus dilakukan pada malam hari atau saat makan sahur.
Hukum Membayar Hutang Puasa Ramadhan
Membayar puasa Ramadhan wajib hukumnya seperti tertuang dalam surat Al Baqarah ayat 185.
“Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.” (QS. Al Baqarah: 185).
Baca Juga: Deretan Artis dari Inul Daratista sampai Feni Rose Ucapkan Duka Cita untuk Ibunda Kalina Oktaranny
Dikutip Bantenraya.com dari berbagai sumber, berikut ini informasi lengkap perihal niat puasa qadha menjelang bulan Ramadhan dan tata caranya.
Niat puasa membayar hutang puasa Ramadhan dibaca saat akan mengganti puasa yang tertinggal. Berikut bacaan niat puasa membayar hutang puasa Ramadhan:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”
Baca Juga: Link Download Minecraft Versi Terbaru dari Mojang Studios, Dapat Diunduh Secara Gratis di Smartphone
Hal yang perlu diperhatikan bagi mereka yang hendak mengqadha puasa Ramadhan juga wajib membaca niat puasa membayar hutang puasa Ramadhan di malam hari, setidaknya menurut Mazhab Syafi’i.
Demikian diterangkan oleh Syekh Sulaiman Al-Bujairimi dalam Hasyiyatul Iqna’-nya sebagai berikut :
ويشترط لفرض الصوم من رمضان أو غيره كقضاء أو نذر التبييت وهو إيقاع النية ليلا لقوله صلى الله عليه وسلم: من لم يبيت النية قبل الفجر فلا صيام له. ولا بد من التبييت لكل يوم لظاهر الخبر.
Artinya, “Disyaratkan memasang niat di malam hari bagi puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa qadha, atau puasa nadzar. Syarat ini berdasar pada hadits Rasulullah SAW, ‘Siapa yang tidak memalamkan niat sebelum fajar, maka tiada puasa baginya.’ Karenanya, tidak ada jalan lain kecuali berniat puasa setiap hari berdasar pada redaksi zahir hadits,” (Lihat Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Iqna’, [Darul Fikr, Beirut: 2007 M/1428 H], juz II).
Baca Juga: Sinopsis Pachinko Episode 3 Lengkap Link Nonton: Sunja Hamil Koh Hansu Tidak Mau Bertanggung Jawab
Setelah mengetahui niat puasa membayar hutang puasa Ramadhan, ketahui juga tata cara membayar hutang puasa Ramadhan.
Cara membayar atau mengqadha puasa Ramadan boleh dilakukan kapan saja. Namun, niat puasa membayar hutang puasa Ramadhan tetap dilafalkan saat malam harinya.
Perlu dijadikan catatan, makruh hukumnya jika mendahulukan puasa sunah daripada puasa qadha.
Cara qadha puasa Ramadan dengan mendahulukan puasa sunnah di sini, misalnya puasa Senin dan Kamis. Lalu puasa Syawal, Ayyamul Bidh, Tasu’a, Asyura, Daud, dan lainnya.
Dalam kitab Al-Jami’ li Ahkam Ash-Shiyam dinukilkan oleh penulisnya bahwa Imam Abu Hanifah berkata.
“kewajiban meng-qadha puasa Ramadhan adalah kewajiban yang lapang waktunya tanpa ada batasan tertentu, walaupun sudah masuk Ramadhan berikutnya.”
Baca Juga: Segera Klik! Ini Link Baca Novel Pachinko Sub Indo, Drama Pertama Internasional Lee Min Ho
Pelaksanaan cara qadha puasa Ramadan adalah secara berurutan atau tidak dapat dilihat dari beberapa pendapat berikut.
Pendapat pertama, cara qadha puasa Ramadan menyatakan puasa qadha harus dilaksanakan secara berurutan karena puasa yang ditinggalkan juga berurutan.
Namun belum ada hadits yang shahih mengenai pendapat ini.
Baca Juga: Spoiler A Business Proposal Episode 9 Full, Kakek Mengetahui Hubungan Kang Tae Mu dan Shin Ha Ri
Pendapat kedua, cara qadha puasa Ramadhan menyatakan pelaksanaan qadha puasa tidak harus dilakukan secara berurutan. Tidak ada satupun dalil yang menyatakan bahwa puasa qadha harus dilaksanakan secara berurutan.
“Qadha (puasa) Ramadhan itu, jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya terpisah. Dan jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya berurutan.” (HR. Daruquthni)
Cara Membayar Fidyah bagi Orang yang Tidak Mampu Menjalankan Puasa
Bagi beberapa orang yang tidak mampu menjalankan ibadah puasa dengan kriteria tertentu, diperbolehkan tidak berpuasa serta tidak harus menggantinya di lain waktu. Namun, sebagai gantinya diwajibkan untuk membayar fidyah.
Baca Juga: Orang tua Diamankan Karena Kasus Prostitusi Online di Kota Serang, Begini Nasib Anak Kembarnya
Adapun kriteria orang yang bisa membayar fidyah di antaranya:
Orang tua renta yang tidak memungkinkannya untuk berpuasa, orang sakit parah yang kecil kemungkinan sembuh.
Kemudian ibu hamil atau menyusui yang jika berpuasa khawatir dengan kondisi diri atau bayinya (atas rekomendasi dokter).
Membayar atau mengqada puasa dapat dilakukan di luar bulan Ramadhan dan di luar waktu menyusui.
Baca Juga: Kemenparekraf Buka Lomba Karya Musik Anak Komunitas, Total Hadiah Rp 250 Juta, Buruan Daftar!
Sementara mengenai kewajiban fidyah ketentuan membayarnya adalah sebagai berikut:
Jika ia khawatir keselamatan dirinya atau dirinya beserta anak /janinnya, maka tidak ada kewajiban fidyah.
Jika hanya khawatir keselamatan anak/janinnya, maka wajib membayar fidyah. (lihat Syekh Ibnu Qasim al-Ghuzzi, Fath al-Qarib Hamisy Qut al-Habib al-Gharib, hal. 223).
Baca Juga: Sudah 6 Bulan Bisnis Esek-Esek Karena Keinginan Sendiri dan Kebutuhan Ekonomi
Sedangkan fidyah yang harus dibayarkan adalah satu mud (berupa makanan pokok) untuk setiap hari yang ditinggalkan yang diberikan kepada orang miskin atau orang faqir. Satu mud kurang lebih 675 gram beras, dan dibulatkan menjadi 7 ons. ***

















