BANTENRAYA.COM – Warga di Lingkungan Batu Lawang, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon ternyata masih ada yang buang air besar sembarangan atau BABS.
Warga Lingkungan Batu Lawang diminta untuk tidak BABS.
Permintaan tersebut disampaikan Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Provinsi Banten Dede Rohana Putra saat melakukan acara Percepatan Stop BABS bersama Pengurus Karang Taruna Gerem dan Puskesmas Grogol Kota Cilegon, Kamis, 17 Maret 2022.
Baca Juga: PLN UP3 Banten Utara Berikanan Layanan Cepat, Tambah Daya PT GMS Selesai dalam Waktu 3 Jam
Percepatan Stop BABS merupakan Program Dinas Kesehatan Provinsi Banten.
Dede mengatakan, kampanye stop BABS dilakukannya bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Banten yang mana mencatat, ada sekitar 78 Kepala Keluarga yang tidak memunyai jamban.
“78 keluarga buang air besas sembarang atau di kebun, ini bisa menjadikan penyakit, dan secara agama Islam kita kan harus menjaga kebersihan,” kata Dede.
Politisi Partai Amanat Nasional atau PAN ini mengatakan, adanya warga yang melakukan BABS bukan karena faktor ekonomi, melainkan karena kurangnya kesadaran secara pribadi.
Ditambah lagi, minimnya air di Pegunungan Batu Lawang saat musim kemarau.
“Kalau dibilang faktor ekonomi tidak, karena rumah warga juga bagus-bagus. Itu karena kurangnya kesadaran atau karena faktor sulitnta air saat kemarau,” jelasnya.
Baca Juga: Sejarah Malam Nisfu Syaban dan 4 Keutamaannya
Warga Batu Lawang, kata Dede, saat kemarau memang kesulitan air bersih. Sebab, wilayahnya di perbukitan. Di sekitar lokasi, ada mata air tetapi saat kemarau mengering.
“Kesulitan air ini akan kami upayakan sampaikan ke Dinas di Provinsi Banten, solusinya nanti seperti apa,” tuturnya.
Ketua Karang Taruna Kelurahan Gerem Muhammad Na’i mengatakan, Karang Taruna Gerem memfasilitasi tempat dalam acara sosialisasi Percepatan STOP BABS yang dilakukan di Lingkungan Batu Lawang RT 01 RW 09, Kelurahan Gerem.
“Kita melihat di lingkungan tersebut patut di perhatikan oleh pemerintah terutama permasalahan jamban dan air bersih, karena di situ penduduknya masih banyak yang belum mempunyai jamban,” kata Nai.
Nai berharap, semoga setelah adanya sosialisasi ini, pemerintah nisa mengupayakan dan bisa memberi solusi terhadap permasalahan yang ada pada lingkungan tersebut, warga diharapkan perlahan sadar akan pentingnya kesehatan dan tidak BAB di sembarang tempat.
“Kerang Taruna Kelurahan Gerem menempatkan sosialisasi ini bukan hanya sekedar seremonial akan tetapi harus tepat sasaran dan pihak pemerintah nantinya bisa mengupayakan dan memberikan solusi terutama permasalahan air bersih,” ucapnya.
Baca Juga: Mengharukan! Seorang Gadis Cilik Tampak Bingung Bertemu Kembali Dengan Ayahnya
Di tempat yang sama, Bendahara Karang Taruna Kelurahan Gerem Sarwani berharap, setelah adanya sosialisasi percepatan STOP BABS ini, warga setempat mulai sadar akan pentingnya menjaga lingkungan.
Sehingga menjadikan lingkungan yang asri.
“Dan untuk industri yang berada di wilayah Gerem bisa memberikan bantuannya ataupun upaya-upaya mengatasi permasalahan yang di keluhkan orleh warga, terutama permaslahan tentang jamban dan air bersih,” harapnya. ***