BANTENRAYA.COM – Mutasi eselon II Kota Cilegon masih menjadi perbincangan hangat di kalangan ASN Kota Cilegon mulai dinas sampai tingkat kelurahan.
Sejumlah nama eselon II Kota Cilegon mulai diprediksi akan menempati posisi strategis sebagai asisten daerah, kepala dinas hingga kepala badan.
Tidak hanya produk lokal saja. Namun, para alumni atau jebolan Institut Pemerintahan Dalam Negeri alias IPDN juga masih akan tetap menempati posisi eselon II strategis.
Bahkan, Sebagian memprediksi jebolan IPDN masih akan menjadi tulang punggung birokrasi di Kota Cilegon dengan posisi yang sangat strategis.
BACA JUGA: Spesifikasi Poco M7, Punya Baterai Turbo Hingga Tahan Debu dan Air
Berdasarkan informasi yang dihimpun Banten Raya dari sejumlah narasumber menyebutkan, posisi jebolan IPDN masih akan menjadi andalan di pemerintahan.
Hal itu, karena para alumni IPDN dinilai punya kompetensi dan kemampuan yang kompatibel dalam menjalankan pemerintahan.
Sejumlah nama yang akan diprediksi mendapatkan posisi yakni:
1. Kepala Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah Dana Sujaksani menempati posisi Asisten Daerah II atau berpotensi sekaligus menjadi Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon.
2. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kota Cilegon Achmad Jubaedi menempati posisi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penerlitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Cilegon.
3. Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cilegon Panca N Widodo menempati posisi Kepala Inspektorat Kota Cilegon
4. Kepala Badan Kepegawaian Pembinaan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Joko Purwanto besar kemungkinan akan tetap.
5. Kepala Dinas Komunikasi Informasi Statistik dan Persandian (Diskominfo) Kota Cilegon Agus Zulkarnain akan bergeser sebagai Sekretaris DPRD (Sekwan) Kota Cilegon
6. Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Sakri Jasiman belum terprediksi pindah ke posisi dinas lain.
7. Staf Ahli Walikota Cilegon Bambang Hario Bintan belum terprediksi pindah ke dinas, tetapi besar kemungkinan menjadi Asda I definitif.
Salah satu pejabat yang enggan disebutkan namanya menjelaskan, ada sejumlah nama yang akan terkerek menempati posisi strategis, termasuk ada yang tetap dan juga bergeser.
“Pak Jubaedi itu sudah hamper pasti kepala Bappeda, Pak Agus geser ke Setwan, Pak Panca kemungkinan besar di Inspektorat. Pak Joko sepertinya masih tetap dan Pak Dana bisa di Asda dan berpotensi jadi Plt Sekda sepertinya,” ujarnya.
Ia menyatakan, IPDN yang dulunya Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) kendati tidak banyak atau bahkan kurang dari 100 orang di Kota Cilegon. Namun, karena kemampuannya biasanya menjadi tumpuan birokrasi.
“Memang belajar dan sekolahnya kan tentang pemerintahan. Jadi secara konsep dan penerapan ilmu pemerintahannya sudah mapan. Jadi kalua pun sedikit tapi pasti posisi strategis semuanya,” ujarnya.
Karena kedinasan, jelasnya, itu juga akan memudahkan komunikasi dan koordinasi dengan tingkat pemerintahan di atasnya, baik itu provinsi dan kementerian, termasuk juga organisasi vertical lainnya.
“Memudahkan karena ada almamater untuk komunikasi,” ujarnya.
Ketua Pansel Uji Kelayakan atau Fit Job Eselon II Syaeful Bahri menjelaskan, jika setiap eselon II direkomendasi 3 jabatan. Hal itu, tegas Syaeful, sesuai dengan rekomendasi dari BKN.
“Tapi satu hal yang sangat bagus adalah agar pansel merekondasi jabatan satu, dua dan tiga itu bagus,” jelasnya.
Soal rekomendasi sendiri, jelas Syaeful, pihaknya sudah langsung menyerahkan hasil asesmen kepada Walikota Cilegon saat itu juga.
“Sudah langsung sampai pukul 12.00 WIB dan langsung diserahkan ke Walikota Cilegon Robinsar,” ujarnya.
Sebelumnya, Walikota Cilegon Robinsar menjelaskan, masih terus memetakan nama pejabat yang akan menempati posisi dan dilantik. Bahkan, ia mengklaim masih melakukan corat-coret sejumlah nama.
“Nanti menyesuaikan dan lihat situasinya nanti. Yah nanti tinggal coret-coret nanti,” jelasnya.
Robinsar menyatakan, selain variabel penilaian kepala dari Pansel yang merekomendasikan 3 jabatan untuk satu kepala dinas. Dirinya memiliki penilaian sendiri terhadap para pejabatnya.
“”Itu normatifnya dan mekanismenya kan seperti itu. Itu masukan dari Pansel, dan (Tapi-red) juga ada penilaian kami selama ini di lapangan juga itu akan jadi dasar juga,” jelasnya.
Soal potensi Sekda dilakukan Plt, Robinsar tidak membantah hal tersebut. Kendati begitu, ia akan masih melihat situasi dan kondisi apakah tepat Sekda dilakukan Plt.
“Yah kan belum ada keputusannya. Nanti menyesuaikan apa yang jadi keputusan. Tinggal nanti lihat situasinya saja seperti apa,” saat ditanya soal pergantian Sekda Kota Cilegon yang akan menjadi Plt. ***