BANTENRAYA.COM – Puluhan nelayan yang tergabung dalam Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia atau HNSI Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang menggelar unjuk rasa di Kantor Syahbandar Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Kamis, 25 September 2025.
Selain di Kantor Syahbandar, para nelayan juga menggelar sweeping kapal tongkang di kawasan Pulau Popole dan Pulau Liwungan, yang sering melintasi kawasan Perairan Laut Pandeglang Selatan.
Dalam aksinya, mereka menuntut pengusaha kapal tongkang yang menabrak perahu nelayan di Perairan Selat Sunda hingga seorang nelayan meninggal dunia untuk bertanggung jawab.
Nelayan juga menuntut kejelasan proses hukum dan santunan bagi keluarga korban Casmito, nelayan Kecamatan Labuan yang tewas usai diduga tertabrak kapal tongkang.
BACA JUGA: Digulung Ombak, Nelayan Labuan yang Hilang di Selat Sunda Ditemukan Meninggal
“Kami hanya meminta pemilik kapal tongkang untuk mengganti rugi kapal nelayan yang rusak dan memberikan santunan kepada almarhum pak Casmito,” kata Otoy, perwakilan dari nelayan.
Sekretaris HNSI Kecamatan Labuan, Andar Kusnandar mengatakan, tuntutan nelayan meminta adanya ganti rugi untuk perahu nelayan yang tenggelam dan santunan kepada para korban yang perahunya dihantam kapal tongkang.
“Tuntutannya kami ingin ada santunan kepada keluarga korban,” harapnya.
Diketahui, pada aksi tersebut juga berakhir ricuh.***