BANTENRAYA.COM – Pendakian gunung bukan hanya sekedar kelengkapan alat yang dibawa saja.
Namun, ada sejumlah persiapan penting lainnya jika seseorang akan melakukan pendakian gunung.
Persiapan yang matang dibutuhkan agar saat pendakian kondisinya bisa lebih aman dan menghindari risiko bahaya kehilangan nyawa saat mendaki gunung.
Baca Juga: Desa Wisata di Kabupaten Serang Banyak yang Mati Suri, Terancam Mangkrak dan Ditinggal Pengunjung
Tentu, paling utama adalah peralatan, dalam perlengkapan peralatan hal yang wajib yakni carrier tuntutan sesuai ukuran, sepatu pendakian yang pas dan nyaman, pakaian penghangat tubuh dan tahan air.
Selanjutnya, sleeping bag sesuai dengan suhu untuk penghangat tubuh dan tentu saja tenda penginapan yang nyaman.
Setelah itu, ada peralatan yang juga harus disiapkan yakni alat penerangan atau headlamp dengan baterai cadangan, alat masak dan makanannya, perlengkapan P3K, alat navigasi, trekking pole, jas hujan, pisau lipat dan kacamata hitam.
Baca Juga: Peringati 10 Muharam, Bupati Serang Turun Langsung Masak Bubur Asyuro di Padarincang
Beberapa jika diperlukan yakni sunscreen dan lotion anti nyamuk, kantong sampah dan alat komunikasi.
Namun, tidak hanya perlengkapan dan alat lengkap saja. Hal yang sangat harus diperhatikan yakni melatih fisik dan mental, mempelajari rute, mengumpulkan informasi tujuan atau gunung dan tidak kalah penting membaca prakiraan cuaca.
Agam Rinjani dalam podcast Close The Door menjelaskan, bukan hanya sekedar alat saja. Namun, alat dengan merk berkualitas menjadi sangat penting. Hal itu, agar dipastikan kondisi alat dan perlengkapan sangat aman dengan kualitas yang dijamin.
Baca Juga: Guru Ancam Laporkan Pejabat Dindikbud Banten yang Diduga Intimidasi Guru yang Gelar Aksi Demonstrasi
“Saya pasti akan tanyakan merknya apa jenisnya bagaimana. Ini sangat penting,” paparnya dikutip Banten Raya, Minggu 6 Juli 2025.
Tidak hanya itu saja, jelas Agam, kondisi fisik dan mental juga sangat menentukan. Misalnya orang saat haid atau palang merah punya kondisi emosi yang tidak menentu saat pendakian.
“Saya juga akan tanyakan kondisi menstruasinya. Ini penting karena berkaitan dengan emosi dan mental pendaki. Jadi jika emosinya memuncak saya tahu kondisinya memang sedang mens,” pungkasnya. ***