BANTENRAYA.COM – Rumah Dunia menggelar bedah buku “Menata Hati di Ujung Senja” karya Najwa Fadia di Panggung Sastra Rumah Dunia, Minggu (11/5/2025).
Hadir sebagi pembedah, Ayu Alfiah Jonas, kurator cerpen kurungbuka.com.
Menurut Najwa, buku “Menata Hati di Ujung Senja” merupakan cerita yang terinspirasi dari kisah realita seorang perempuan.
Baca Juga: Agus Wahyudiono Sebut Kemenangan Najib Hamas Kado Terindah Milad ke-23 PKS
Namun sebagai sebuah karya fiksi, cerita realita hanya sebagai pemantik, yang kemudian ditambahkan bumbu lain di sana sini.
Ayu Alfiah Jonas mengatakan, novel “Menata Hati di Ujung Senja” bercerita tentang tokoh utama Inayah, seorang nenek, yang memutuskan bercerai dengan suaminya Bramantyo.
Bertahun-tahun terluka karena pengkhianatan yang dilakukan Bramantyo, Inayah akhirnya memutuskan untuk bercerai.
Baca Juga: Spot Nongkrong Sehat di Kota Serang, Visenda Jadi Tempat Olahraga Anak Muda Cuci Mata
Menurut Ayu, salah satu kekuatan novel ini terletak pada nuansa budaya yang dihadirkan.
Perbedaan antara budaya Sunda dan Jawa dalam relasi pernikahan menjadi latar yang penting.
“Inayah sebagai perempuan Sunda harus menyesuaikan diri dengan kebiasaan keluarga suami yang Jawa, namun dalam perjalanan waktu, ia menemukan kembali identitasnya yang sempat terkikis oleh peran domestik,” kata Ayu.
Baca Juga: Tenggelam Usai Lompat dari Kapal, Pemuda Asal Brebes Ditemukan Meninggal di Sungai Ciliman
Ayu menyatakan, sikap Inayah yang memutuskan bercerai di usia senja dapat dilihat sebagai perwujudan kebebasan dan tanggung jawab dalam konsep Jean-Paul Sartre.
Sebab manusia ditentukan oleh pilihannya.
“Sebagai tokoh utama, Inayah mengalami dilema besar. Ia dihadapkan pada pilihan untuk bertahan dalam rumah tangga yang berantakan demi reputasi sosial dan anak-anaknya, atau meninggalkan semuanya demi keselamatan jiwanya sendiri,” katanya.
Baca Juga: Libur Panjang Hari Waisak, ASDP Siapkan 47 kapal Per Hari untuk Antisipasi Lonjakan Penumpang
Najwa mengatakan, novel ini bukan mengajari pasangan untuk bercerai ketika menghadapi masalah rumah tangga.
Namun, bercerai bisa menjadi jalan keluar ketika hubungan suami istri sudah sangat toxic, meski itu adalah keputusan yang akan dibenci Tuhan. ***